Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Dikenal Sebagai Tempat Sampah Raksasa, Ini 6 Jenis Sampah yang Membuat Laut Tercemar

Pusaran sampah plastik terbesar di lautan terletak di perairan pantai Amerika hingga Jepang. Negeri Sakura juga membuang limbah air nuklir ke laut.

30 Agustus 2023 | 13.11 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Sampah berserakan di pantai di Jakarta, 8 Juni 2021. Hamparan sampah di sepanjang pantai di Jakarta masih menjadi pemandangan di Hari Laut Sedunia. REUTERS/Willy Kurniawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Banyaknya kasus pencemaran di laut membuat laut dijuluki tempat sampah raksasa. Bahkan di wilayah Samudera Pasifik, terdapat area berkumpulnya sampah plastik yang dijuluki The Great Pasific Garbage Patch. Pusaran sampah plastik itu membentang dari perairan pantai Amerika Utara bagian barat hingga ke perairan Jepang.  

Saat ini, Jepang menambah buangan ke laut berupa air limbah nuklir dari pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukhusima ke samudra pasifik. Tindakan ini memperoleh dukungan dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dan diklaim telah mengantongi izin dari PBB. 

Pembuangan air limbah yang telah diolah ke laut sebenarnya adalah hal yang lazim dilakukan oleh PLTN. Namun jumlahnya tidak sebanyak yang dibuang oleh PLTN Fukushima. Padahal sebenarnya semua limbah yang dibuang ke laut memiliki efek yang berbahaya, berikut jenis limbah lain yang banyak dibuang ke laut :

1. Botol Plastik

Botol plastik menjadi penyumbang terbesar limbah yang merusak ekosistem laut. Bila dibiarkan botol plastik akan menjadi ancaman terhadap bencana lingkungan. Pada 2021 lalu, sekumpulan relawan membersihkan pantai di Indonesia dan sampah yang dihasilkan mencapai 5.868 kilogram. Sebagian besar sampah tersebut adalah botol plastik. 

2. Putung Rokok

Putung Rokok menjadi ancaman bagi ekologi laut pasalnya dalam laporan Ocean Conservancy, ada sekitar 1,13 juta putung rokok yang berhasil ditemukan di seluruh dunia pada 2021 lalu. Putung rokok sangat berbahaya, sebab ketika terurai, putung rokok akan melepaskan zat beracun ke lingkungan dan berubah menjadi ribuan mikroplastik selulosa asetat, yang dapat meracuni biota laut. 

3. Kantong Plastik

Laut terancam dengan masifnya sampah yang dibuang dari daratan dan mencemari laut. Sampah yang mengapung dilautan ini didominasi oleh sampah kantong plastik. Jumlah sampah plastik bertambah setiap tahunnya, sampah plastik ini butuh puluhan hingga ratusan tahun untuk dapat terurai. Sampah plastik sangat bahaya karena dapat membunuh biota laut hingga meracuni manusia yang memakan hasil laut yang hidup pada area penuh limbah. 

4. Kemasan Makanan 

Menurut greenpeace Indonesia sampah kemasan makanan dan minuman mendominasi jenis sampah yang dihasilkan oleh masyarakat. Produksi plastik kemasan pun kian meningkat setiap tahunnya. Sampah plastik kemasam ini dapat menyebabkan pencemaran laut sebab mengandung partikel kimia berbahaya. 

5. Logam

Dilansir dari sampahlaut.id, sampah logam yang menghantui ekosistem laut meliputi kaleng minuman, kaleng aerosol, pembungkus kertas timah, panggangan sekali pakai, dan limbah logam hasil industri. Limbah logam ini dapat mengurangi kualitas perairan. Kemudian jika ada kandungan logam berat dapat menyebabkan hasil laut menjadi beracun. 

6. Sampah Lainnya

Sampah lainnya disini meliputi sampah kaca, sampah kayu, sampah kertas, sampah karet, dan sampah pakaian. Sampah-sampah ini tergolong dalam sampah anorganik yang membutuhkan waktu lama untuk terurai. 

Pilihan Editor: Pencemaran Limbah Minyak di Batam, Pariwisata Pantai Lumpuh

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus