Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Jepang akan Buang Lagi Air Radioaktif Fukushima pada 5 Oktober

PLTN Fukushima Daiichi akan kembali membuang limbah air radioaktif tahap kedua pada 5 Oktober

29 September 2023 | 10.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Rafael Mariano Grossi, Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (kedua kiri) didampingi Tomoaki Kobayakawa, Presiden Tokyo Electric Power Co. (ketiga kiri) tiba untuk memeriksa pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima yang rusak di Futaba, timur laut Jepang, Rabu, 5 Juli 2023. Hiro Komae/Pool melalui REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima Daiichi, Jepang akan kembali membuang limbah air radioaktif tahap kedua pada 5 Oktober mendatang, menurut operator fasilitas tersebut pada Kamis.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perusahaan multinasional Tokyo Electric Power Company (TEPCO) sebelumnya telah membuang sekitar 7.800 ton air olahan radioaktif ke Semudera Pasifik yang dimulai pada 24 Agustus dan selesai pada 11 September.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEPCO dan pemerintah Jepang menganggap bahwa pembuangan air limbah radioaktif itu merupakan langkah krusial menuju penutupan PLTN Fukushima yang rusak parah akibat bencana gempa bumi dan tsunami pada 2011.

Pada 26 Agustus lalu, Jepang mengatakan tidak ditemukan kandungan tritium pada sampel ikan yang diambil di perairan dekat PLTN Fukushima, tempat olahan air radioaktif dibuang.

Sampel ikan yang diperiksa adalah kerapu dan ikan pipih, yang diambil di perairan yang berjarak 5 kilometer dari saluran pembuangan Fukushima Daiichi pada 25 Agustus, menurut Badan Perikanan Jepang di situs webnya.

Pada Maret 2011, tsunami dasyat melanda PLTN Fukushima Daiichi, mematikan listrik dan fasilitas pendingin, mengakibatkan melelehnya bahan bakar nuklir di tiga reaktor, menghancurkan fasilitas mereka, dan menyebabkan pelepasan sejumlah besar bahan radioaktif.

Hingga saat ini, wilayah pabrik dan sekitarnya praktis telah dibersihkan. Namun, air terus-menerus dituangkan ke dalam reaktor yang hancur untuk mendinginkan pecahan bahan bakar nuklir, mengalir keluar melalui celah-celah yang terkontaminasi radioaktif berat.

Meski air itu sudah dimurnikan, tapi s masih mengandung tritium, yang tidak bisa dihilangkan. Lebih dari 1,34 juta ton air kini terkumpul di wilayah pembangkit listrik tenaga nuklir, mengisi lebih dari 1.040 tangki baja.

Operasi pelepasan ke laut telah disetujui oleh Badan Energi Atom Internasional (IAEA). Selain pemurnian, air dari pembangkit listrik tenaga nuklir sangat encer dengan air laut. Tritium dan isotop radioaktif lainnya masih berada di sana dalam jumlah yang tidak signifikan, jauh di bawah standar yang diizinkan, kata Tokyo.

Pengukuran yang dilakukan di laut oleh otoritas Jepang dan IAEA sejauh ini telah mengkonfirmasi klaim tersebut. Namun, keputusan Tokyo untuk mengalirkan air tersebut menuai kritik dari sejumlah negara tetangga, terutama Cina, yang menuntut penghentian operasi tersebut.

KYODO | TASS

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus