Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Banjir bandang yang menerjang Kabupaten Musi Rawas Utara, Sumatra Selatan, merusak sejumlah fasilitas umum. Bahala itu dipicu hujan berintensitas sedang hingga lebat di kawasan hulu Sungai Rupit dan Sungai Rawas pada 16 April kemarin. Air dari sungai yang meluap kemudian masuk ke pemukiman warga.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari, mengatakan air bah tersebut merusak jaringan listrik di sekitar lokasi kejadian. Tinggi muka air sempat mencapai 150-250 sentimeter (Cm).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Jembatan rusak berat tercatat 6 unit. Fasilitas umum lain yang terdampak, antara lain tempat ibadah 5 unit dan fasilitas kesehatan 10 unit,” katanya melalui keterangan tertulis, Rabu, 17 April 2024.
Merujuk laporan terbaru BNPB, terdapat 2.839 kepala keluarga—setara 11.356 jiwa—yang terdampak bencana ini. Sebanyak 196 orang dari jumlah tersebut harus mengungsi.
Tim gabungan juga mencatat 2.839 unit hunian warga lokal yang terdampak banjir. Bahala itu juga menelan 2 korban jiwa dan 2 orang hilang.
"Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Musi Rawas Utara masih melakukan penanganan darurat di lokasi terdampak, khususnya penyelamatan warga dan evakuasi," tutur Muhardi.
Hingga inihari tadi, BPBD Musi Rawas Utara mencatat banjir itu merata ke 32 wilayah setingkat desa dan kelurahan di empat kecamatan. Keempatnya, antara lain Kecamatan Karang Jaya (mencakup 10 desa), Rupit (9 desa), Ulu Rawas (6 desa, 1 kelurahan), serta Rawas Ulu (6 desa).
Tim BPBD Sumatera Selatan mengerahkan 2 unit perahu karet dan 50 paket bantuan untuk mendukung BPBD tingkat kabupaten. Para petugas masih mendata dampak banjir bersama aparat desa dan kecamatan.
"Dinas sosial Kabupaten Musi Rawas Utara juga telah mendirikan dapur umum di Desa Suka Menang, Kecamatan Karang Jaya," kata Muhari.