Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mendeteksi banjir lahar dingin dari endapan material akibat aktivitas vulkanik Gunung Merapi sudah beberapa kali terjadi belakangan ini.
Baca:
Gunung Merapi Siaga, Kubah Lava Baru Ditemukan di Tengah Kawah
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dampak dari banjir lahar dingin itu juga sempat membuat jaringan perpipaan air bersih milik warga di wilayah Kaliurang Barat, Pakem, Sleman terputus dan rusak sehingga kebutuhan air bersih mereka musti dipasok dengan bantuan pemerintah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ada ratusan kepala keluarga di Kaliurang Barat, Pakem, sempat harus dibantu droping air bersih untuk mencukupi kebutuhan karena jaringan pipa air bersihnya rusak akibat banjir lahar dingin Merapi," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, Makwan, Minggu, 7 Februari 2021.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) sebelumnya mengumumkan saat ini di hulu Kali Boyong dan Kali Krasak terus menumpuk endapan awan panas akibat aktivitas Merapi sekitar 262.000 meter kubik.
Makwan menuturkan hujan intens awal Februari yang mengguyur di lereng Merapi memicu terjadinya banjir lahar dingin itu, serta membawa material endapan di alur Sungai Boyong.
Kondisi kerusakan pipa yang diterjang banjir lahar dingin itu sendiri langsung diperbaiki oleh pemerintah sehingga kembali normal dan droping air bersih bisa dihentikan mulai hari Minggu ini.
Ketua Search And Rescue Satuan Perlindungan Masyarakat (Linmas) wilayah Kaliurang, Kiswanta, menyatakan tak kurang 168 kepala keluarga di Kaliurang Barat air bersihnya memang bergantung menggunakan jaringan perpipaan yang diterjang banjir lahar dingin Gunung Merapi yang terjadi sekitar lima hari lalu. "Instalasi perpipaan Kaliurang Barat memang melintasi dasar Sungai Boyong, jadi jaringan itu berpotensi rusak apabila ada banjir lagi," kata dia.
PRIBADI WICAKSONO