Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Bersamaan dengan Perayaan HUT Kemerdekaan RI di IKN, Ratusan Hotspot Karhutla Terdeteksi di 52 Kabupaten

Satelit NASA mencatat sedikitnya 208 hotspot, indikator karhutla, di 52 kabupaten yang tersebar di 18 provinsi hari ini. Wilayah IKN masih steril.

17 Agustus 2024 | 15.53 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kebakaran hutan dan lahan atau karhutla tak pernah memandang waktu dan tempat. Termasuk hari ini, bersamaan dengan perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-79 yang dipusatkan di Ibu Kota Nusantara (IKN), satelit NASA mendeteksi ratusan titik panas alias hotspot di 52 kabupaten/kota yang tersebar di 18 provinsi. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Merujuk Sipongi, sistem pemantauan karhutla milik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), sebanyak 208 hotspot terdeteksi hingga Sabtu, 17 Agustus 2024, pukul 14.25 WIB. Data tersebut dikumpulkan dari semua satelit NASA, yaitu Terra/Aqua, SNPP, dan NOAA20. Sebagian besar hotspot memiliki tingkat kepercayaan menengah. Hanya empat titik panas dengan tingkat kepercayaan tinggi, serta dua titik panas lainnya rendah. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berdasarkan lokasinya, titik panas terbanyak muncul di Jawa Timur, yakni 65 hotspot. Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, dan Nusa Tenggara Timur menyusul di daftar lima provinsi dengan titik panas terbanyak per 17 Agustus 2024. Sebaran hostpot hari ini paling banyak muncul di Kabupaten Magelang, Luwu Timur, Jombang, Kutai Timur, dan Bojonegoro. 

Dengan data terbaru ini, satelit NASA telah mendeteksi 2.663 hotspot sepanjang tahun ini. Lonjakan jumlah titik panas terjadi pada Juli lalu, sebanyak 882 hotspot. 

Sipongi KLHK juga mencatat luas indikatif area terbakar pada periode Januari-Juni 2024 mencapai 105,5 ribu hektare. Area terbakar paling luas di Nusa Tenggara Timur, disusul Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Riau. 

Mitigasi Karhutla di IKN

Sebelumnya, KLHK mengumumkan telah membentuk Posko Teknis Siaga Karhutla di Samboja, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, sejak 10 Agustus 2024. Posko ini dibangun untuk memperkuat mitigasi karhutla di Ibu Kota Nusantara (IKN). Sebanyak 15 personel Manggala Agni ditempatkan sebagai perbantuan Daerah Operasi Manggala Agni Kalimantan XIII/Sangkima.

Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, Thomas Nifinluri, megatakan tugas personel di posko tersebut adalah memantau kondisi lapangan di kawasan penyangga IKN, persemaian Mentawir, Tahura Bukit Soeharto, Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Samboja Hutan Penelitian, serta areal di sekitar jalan tol Balikpapan-Samarinda. 

“Posko siaga ini sebagai bentuk antisipasi jika terjadi karhulta. Mendekati peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-79, terdapat beberapa titik rawan karhulta yang aksesnya jauh sehingga personel membutuhkan waktu untuk sampai di lokasi,” kata Thomas ketika mengunjungi Posko Teknis Siaga Karhutla di Samboja, Jumat, 16 Agustus 2024. 

Sejauh ini, berdasarkan pantauan semua satelit pada Sipongi, KLHK menyatakan belum terpantau adanya hotspot di wilayah IKN. 

Agoeng Wijaya

Agoeng Wijaya

Berkarier di Tempo sejak awal 2006, ia banyak mendalami isu ekonomi-politik, termasuk soal tata kelola sumber daya alam. Redaktur Pelaksana Desk Ekonomi majalah Tempo ini juga aktif dalam sejumlah kolaborasi investigasi global di sektor keuangan dan perpajakan. Alumni Universitas Padjajaran.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus