Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

BKSDA Sumbar: Bukan Beruang, Tapi Binturong Satwa yang Dilihat Warga Solok

Warga Nagari Aripan Solok melaporkan telah melihat beruang madu, satu ekor induk dan dua anaknya. Setelah dicek ke lapangan ternyata Binturong.

17 Desember 2022 | 05.18 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat mengungkapkan bahwa binatang liar yang terlihat oleh warga Jorong Data Bungo, Nagari Aripan, Kabupaten Solok merupakan Binturong atau Binturung, bukan Beruang Madu seperti yang dilaporkan masyarakat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dari laporan hasil verifikasi, penampakan satwa liar di Nagari Aripan, Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok yang menurut laporan warga adalah beruang madu dengan anaknya, ternyata Binturong.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Jmlahnya tiga ekor meliputi satu ekor induk betina dan dua ekor anak," kata Kepala BKSDA Sumbar Ardi Andono seperti dikutip dari Antara, Jumat, 16 Desember 2022.

Ia menyebutkan pada Kamis, 15 Desember 2022 ada laporan masuk di WhatsApp grup Balai KSDA Sumatera Barat tentang adanya kemunculan satwa liar berupa beruang madu beserta anaknya di Nagari Aripan.

Berdasarkan berita tersebut, imbuhnya petugas Resort Barisan Solok langsung menuju ke Nagari Aripan untuk memverifikasi dan mengindentifikasi laporan tersebut.

Petugas Resort Barisan beserta Wali Nagari Aripan, Hariri, dan beberapa warga menuju ke lokasi penampakan satwa yang merupakan Area Penggunaan Lain (APL) yang merupakan perladangan masyarakat.

Di lokasi penampakan tersebut, katanya petugas tidak menemukan bekas jejak/cakaran satwa yang dilaporkan beruang tersebut.

Selanjutnya, katanya menambahkan petugas menanyakan beberapa pertanyaan kepada wali nagari Aripan mengenai ciri-ciri satwa tersebut.

Dari ciri-ciri yang diterangkan itu, katanya mengarah kepada satwa Binturong (Arctictis binturong) dan diyakini dengan memperlihatkan gambar Binturong.

"Informasi dari Hariri, penampakan Binturong ada tiga ekor terdiri dari satu ekor induk betina dan  ekor anaknya," katanya.

Kemudian petugas meminta bantuan kepada wali nagari untuk mengimbau kepada masyarakat sekitar lokasi penampakan agar waspadai ancaman dari satwa Binturong terhadap ternak peliharaan masyarakat.

Ardi Andono mengatakan Binturong, sejenis musang bertubuh besar, merupakan satwa penyebar biji sehingga penting dalam regenerasi hutan.

"Jumlah binturong ini masih banyak dan penting bagi ekosistem. Satwa ini tidak begitu membahayakan bahwa manusia," katanya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus