Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Lingkungan

BMKG: Fenomena Super Full Moon, Waspada Potensi Banjir Pesisir 10-19 Juli

BMKG mengajak warga untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut saat super full moon.

11 Juli 2022 | 12.22 WIB

Bulan purnama atau Supermoon terlihat di Desa Alue Raya, Kecamatan Samatiga, Aceh Barat, Aceh, Rabu, 6 Mei 2020. Fenomena supermoon terakhir pada 2020 bernama "flower moon" ini bisa terlihat jelas diseluruh Dunia dimana posisi bulan terdekat dengan bumi dan dapat disaksikan mulai 6 Mei 2020 hingga tiga hari ke depan. ANTARA
Perbesar
Bulan purnama atau Supermoon terlihat di Desa Alue Raya, Kecamatan Samatiga, Aceh Barat, Aceh, Rabu, 6 Mei 2020. Fenomena supermoon terakhir pada 2020 bernama "flower moon" ini bisa terlihat jelas diseluruh Dunia dimana posisi bulan terdekat dengan bumi dan dapat disaksikan mulai 6 Mei 2020 hingga tiga hari ke depan. ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui Pusat Meteorologi Maritim menyatakan adanya fenomena super full moon atau fase bulan purnama yang bersamaan dengan fase pasang air laut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Menurut Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG, Eko Prasetyo, fase tertinggi pada 13 Juli 2022 berpotensi menyebabkan terjadinya peningkatan ketinggian pasang air laut. “Citra satelit altimetri juga menunjukkan anomali positif tinggi muka air laut yang dapat menyebabkan banjir pesisir lebih tinggi,” tulis Eko akhir pekan lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut, banjir pesisir (rob) berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir Indonesia pada tanggal 10-19 Juli 2022, di antaranya pesisir Aceh, pesisir Sumatra Utara, pesisir barat Sumatra Barat, pesisir Kepulauan Riau, pesisir Bangka Belitung, pesisir Bandar Lampung, pesisir utara DKI Jakarta, pesisir utara Jawa Barat, pesisir utara Jawa Tengah, pesisir selatan Cilacap,  pesisir selatan Yogyakarta, pesisir Jawa Timur, pesisir selatan Bali, pesisir NTB, pesisir NTT, pesisir barat Kalimantan Barat, pesisir selatan Kalimantan Tengah, pesisir Kalimantan Selatan, pesisir barat Sulawesi Tengah, pesisir Maluku dan pesisir Papua.

Potensi banjir pesisir (rob) ini berbeda waktu (hari dan jam) di tiap wilayah. Hal ini  secara umum dapat mengganggu aktivitas keseharian masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat. 

BMKG mengajak warga  untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut.

Wilayah yang mulai terjadi banjir pesisir/ rob pada tanggal 11 Juli 2022 adalah:

  • Sumatra Barat (pesisir pantai Kota Padang, pesisir Kabupaten Padang Pariaman, dan Pesisir Selatan),
  • Sumatra Utara (pesisir Kota Medan dan Belawan), 
  • Pesisir Kepulauan Riau (pesisir Kota Batam, Tanjung Pinang, Bintan, Karimun, Lingga, Anambas, Natuna), 
  • Pesisir Jawa Timur (area pelabuhan Surabaya, pesisir Surabaya Barat, pesisir Surabaya Timur, pesisir Kalianget)
  • NTB (pesisir Bima dan pesisir Dompu)

Baca:
Prakiraan Cuaca BMKG: Bibit Siklon Tropis 99W dan 90W, Hujan, Gelombang Tinggi

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus