Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

BMKG Jelaskan Pemicu Gempa Cianjur dan Gelegar di Sukabumi

Gempa yang membuat panik warga Kota Cianjur pada Sabtu malam, 5 Juni 2021, telah diketahui sumber dan pemicunya.

6 Juni 2021 | 04.35 WIB

Lokasi gempa di Cianjur, Jawa Barat. Twitter/@bmkg
material-symbols:fullscreenPerbesar
Lokasi gempa di Cianjur, Jawa Barat. Twitter/@bmkg

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Gempa yang membuat panik warga Kota Cianjur pada Sabtu malam, 5 Juni 2021, telah diketahui sumber dan pemicunya. Gempa darat dengan kekuatan Magnitudo 3,0 dan kedalaman 10 kilometer itu berasal dari aktivitas sesar gempa yang sama yang mengguncang Kota Sukabumi pada Sabtu siang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Giliran sesar Cimandiri Rajamandala aktif memicu gempa 3,0 dan getarkan Cianjur malam ini," kata Koordinator Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Daryono, Sabtu malam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Daryono menjelaskan itu lewat akun media sosial Twitter yang sama yang sebelumnya digunakan untuk menerangkan pemicu gempa di Sukabumi. Menurutnya, gempa darat berkekuatan 3,0 M di Kota Sukabumi diduga dipicu aktivitas Cimandiri segmen Nyalindung-Cibeber.

Peristiwa gempa Sukabumi pada pukul 12:47:42 WIB itu disertai fenomena ledakan menggelegar, seperti yang dilaporkan warga setempat, karena hiposentrum yang sangat dangkal, hanya tiga kilometer. Salah satu dampaknya adalah rumah retak-retak di Kecamatan Cireunghas.

Belum ada keterangan dari Daryono untuk pemicu gempa dari laut, 116 kilometer tenggara Kota Sukabumi yang terjadi pada Minggu dinihari ini. Gempa terkini ini tercatat berkekuatan 4,8 M dengan intensitas yang terukur pada skala II-III MMI di daerah-daerah seperti Ranca Buaya, Sindang Barang, Pameungpeuk, Banjar, Pengalengan, dan Karanganyar.

BNPB memasang rambu peringatan keberadaan sesar atau patahan di lokasi Sesar Lembang, utara Bandung, Jumat, 26 April 2019. (Tempo/Anwar Siswadi)

Sesar Cimandiri memiliki orientasi timur timur laut-barat barat daya, memanjang dan tersegmentasi dalam 5 bagian mulai dari Pelabuhan Ratu sampai Gandasoli. Sejarah gempa menunjukkan bahwa baik Sesar Cimandiri maupun Sesar Citarik sama-sama sudah beberapa kali memicu terjadinya gempa merusak di wilayah Kabupaten Sukabumi mulai dari 1879 hingga yang terbaru 2020 lalu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus