Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

BMKG Prediksi Karhutla Terjadi di 3 Provinsi di Kalimantan

Sejumlah wilayah Indonesia berpotensi mengalami kebakaran hutan dan lahan atau karhutla dan hujan lebat yang dapat disertai angin kencang, hari ini.

21 Agustus 2023 | 08.07 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Api membakar lahan gambut di Kecamatan Liang Anggang, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Minggu 25 Juni 2023. Petugas Manggala Agni dibantu relawan berhasil memadamkan kebakaran lahan yang terjadi di daerah tersebut. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah wilayah Indonesia berpotensi mengalami kebakaran hutan dan lahan atau karhutla dan hujan lebat yang dapat disertai angin kencang pada Senin, menurut peringatan dini cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Situs BMKG, Senin, 21 Agustus 2023 menyatakan terdapat potensi karhutla, yakni di wilayah Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BMKG mengimbau masyarakat agar waspada terhadap potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Masyarakat juga diimbau agar tidak melakukan pembakaran lahan untuk tujuan apapun.

BMKG juga menyampaikan potensi hujan lebat, yakni di wilayah Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.

BMKG juga mengimbau masyarakat agar waspada terhadap potensi angin kencang hingga di atas 45 km per jam, yakni di wilayah Bengkulu, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Selatan.

Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa awan hujan mulai berkurang, bahkan sangat sedikit sehingga lembaga tersebut mengimbau pemerintah daerah antisipasi debit air.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan setiap wilayah memiliki karakteristik berbeda jika terdampak fenomena El Nino.

Ketika fenomena tersebut terjadi di lahan gambut, akan terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhurtla). Hal ini berdampak sangat nyata bagi manusia, yakni kekurangan air bersih.

Muka air waduk di Jawa Barat dan Jawa Teengah turun

Abdul mencatat terjadi penurunan muka air di sejumlah waduk seperti Waduk Jatiluhur, Jawa Barat dan Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah.

Berikutnya Bendung Katulampa di Jawa Barat terdapat penurunan muka air secara signifikan, artinya sumber mata air di awal titik nol Ciliwung, Citarum sudah turun.

Disebutkan pula bahwa fenomena El Nino akan diprediksi bertahan hingga Oktober 2023. Sementara itu, TMC hanya bisa dilakukan jika ada pergerakan awan ke wilayah-wilayah target untuk digarami.

Jika tidak ada awan-awan, menurut dia, hanya bisa berharap kedatangan fenomena regional seperti Madden-Julian Oscillation (MJO).

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.


 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus