Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Musim hujan di Indonesia periode 2020-2021 diprediksi akan berakhir pada akhir Mei tahun ini. Herizal, Deputi Bidang Klimatologi menjelaskan bahwa curah hujan akan meningkat hingga 40 persen, hal ini dikarenakan fenomena iklim global La Nina.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berdasarkan informasi BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika), adapun daerah yang akan mengalami puncak kondisi La Nina pada 2021 adalah Kalimantan dengan puncak musim hujan pada Januari 2021, Sulawesi pada Januari-April 2021, Bali-Nusa Tenggara pada 2021, dan Maluku pada Januari 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Herizal, 96 persen daerah Indonesia akan mengalamai musim hujan pada 2021. Untuk sebagian besar daerah Indonesia sebagian besar mengalamai musim hujan dengan curah hujan menengah hingga tinggi (200-500 mm per bulan) pada Maret-April 2021.
Berdasarkan data BMKG yang diperbaharui pada 18 Maret lalu, prakiraan curah hujan dasarian II April 2021, wilayah Indonesia memiliki curah hujan 20-150 mm. sedangkan untuk sebagian wilayah Papua Barat mengalami curah hujan tinggi (150-200 mm).
Sedangkan untuk prakiraan sifat hujan dasarian II April 2021, untuk wilayah Indonesia masih dalam tahap normal dengan kisaran angka 85-115 persen saja.
Untuk peluang curah hujan rendah (kurang dari 20 mm) hanya 10-20 persen saja. Daerah Bali-Nusa Tenggara memiliki potensi yang cukup besar mengalami curah hujan rendah dan tanda-tanda cuaca hujan rendah tidak terlihat di daerah Kalimantan dan Papua.
Baca: Tip Aman Berkendara Di Musim Hujan
Sedangkan untuk peluang curah hujan menengah (50-100 mm) 10-90 persen. Daerah yang paling berpotensial mengalami curah hujan menengah adalah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara, dan beberapa daerah Sulawesi.
Saat musim hujan, peluang hujan dalam curah tinggi (lebih dari 150 mm) 10-40 persen. Curah hujan ini di dominasi daerah Kalimantan, Sulawesi dan Papua. Sedangkan untuk curah hujan sangat tinggi (lebih dari 300 mm) tidak terlihat tanda-tandanya pada dasarian II April 2021.
GERIN RIO PRANATA