Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Cara Mengukur Ambang Batas Polusi Udara dari Aman Hingga Berbahaya?

Pada 24 Juni, polusi udara Jakarta di pagi hari menyentuh nilai 191. Bagaimana cara mengukur kualitas udara?

25 Juni 2022 | 08.10 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Deretan permukiman penduduk dengan latar belakang gedung bertingkat tersamar kabut polusi udara di Jakarta, Selasa, 20 April 2021. Berdasarkan data "World Air Quality Index" pada 20 April pukul 10.00 WIB tingkat polusi udara di Jakarta berada pada angka 174 yang menunjukkan bahwa kualitas udara di Ibu Kota termasuk kategori tidak sehat. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pada 24 Juni, Air quality Indeks (AQI) Jakarta di pagi hari menyentuh nilai 191. Catatan ini menunjukan Jakarta sebagai kota dengan tingkat polusi udara terburuk. Disusul oleh posisi kedua, yaitu Dubai, Emirat Arab dengan nilai 160.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Agar lebih memahami tentang pengukur polusi udara Jakarta, Anda perlu mengenal cara pengukuran dengan memahami apa itu AQI? Air Quality Indeks (AQI) atau Indeks Kualitas Udara merupakan pengukuran yang dipakai untuk menilai pencemaran udara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Setiap kota memiliki kualitas udara yang berbeda-beda. Namun tidak semua daerah diperhitungkan, hanya 222 kota dari 6375 kota di dunia yang dianalisis oleh World Health Organization (WHO). Salah satu negara yang menggunakan AQI sebagai satuan pengukuran kualitas udara adalah Indonesia. adalah Indonesia.

Indeks AQI diperoleh dengan melihat rata-rata dari sensor kualitas udara yang diterima. Kualitas tersebut sangat bergantung dengan meningkatnya kepadatan lalu lintas, kebakaran hutan, atau apapun yang dapat meningkatkan polusi udara.

Paremeter yang dilihat untuk mengukur kualitas udara AQI di antaranya karbon monoksida, sulfur dioksida, nitrogen dioksida, ozon, dan hidrokarbon. Selain itu kondisi kualitas udara dinilai dari standar partikulat (PM10 dan PM2.5).

Tingkat Kualitas Udara atau Polusi Udara

Selanjutnya, mari melihat tingkatan pada setiap rata-rata kualitas udara dan penjelasannya. Berikut di antaranya:

1. AQI 0-50

Standar kualitas udara dengan nilai rata-rata 0-50 menandakan sangat bagus atau memuaskan. Polusi udara yang ditimbulkan tidak akan menimbulkan risiko kesehatan. Contoh daerah yang memiliki kualitas udara pada tingkatan ini adalah kota Seattle di Amerika dan Osaka di Jepang.

2. AQI 51-100

Pada tingkatan ini kualitas udara relatif dapat diterima. Meskipun polusi sudah terdapat dengan jumlah sangat kecil. Untuk seseorang yang sensitif dan imun tidak baik mungkin akan terjadi risiko kesehtan. Contoh daerah ini adalah Bern di Switzerland dan Munich di Jerman.

Pada titik ini, sejumlah masyarakat yang menderita penyakit pernapasan seperti asma atau sesak napas perlu membatasi aktivitas di luar ruangan.

3. AQI 101-150

Daerah yang memiliki tingkatan AQI 101 sampai 150 dinilai tidak sehat. Terutama untuk sekumpulan orang yang memiliki tingkat sensitivitas tinggi terhadap penyakit.

Namun, untuk masyarakat umum relatif belum berpengaruh banyak terhadap kesehatan. Sedangkan pada tahap ini, dihimbau untuk seseorang yang memiliki gejala asma perlu memiliki Batasan aktivitas di luar ruangan.Contoh daerah yang memiliki tingkatan kualitas udara dengan kondisi ini adalah Ho Chi Minh City di Vietnam dan Lahore di Pakistan.

4. AQI 151-200

Untuk tingkatan ini, kondisi udara sudah dinilai tidak baik. Tidak sekedar seseorang yang memiliki sensitivitas tinggi, namun masyarakat biasa dapat mengalami risiko serius pada kesehatan.

Pada tingkatan ini, masyarakat dan khususnya anak-anak perlu membatasi aktivitas di luar ruangan. Contoh kota yang memiliki tingkat kualitas udara tingkata ini adalah Kota Kuwait di Kuwait dan Riyadh di Saudi Arabia.

5. AQI 201-300

Untuk standar pada tingkatan ini dinilai sangat tidak sehat. Salah satu kota yang pernah mengalami kulitas udara seperti ini adalah Jakarta di Indonesia dan Dubai di Emirat Arab. Sangat di harapakan untuk masyarakat di area ini cukup membatasi aktivitas di luar ruangan.

6. AQI 300+

Terakhir adalah tingkatan yang dihimbau sangat berbahaya. Pada tahap ini, semua masyarakat berpotensi mendapatkan risiko kesehatan akut pada pernapasan.

FATHUR RACHMAN 

Baca:

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus