Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
GLETSER atau massa es besar yang terbentuk dari akumulasi salju selama ribuan tahun jika dilihat memang menjadi pemandangan yang indah. Namun, massa es ini kini menghadapi ancaman serius akibat pencairan yang semakin cepat. Fenomena ini tidak hanya mempengaruhi lanskap alam, tetapi juga memiliki dampak signifikan terhadap kehidupan di Bumi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Percepatan pencairan gletser ini adalah bentuk nyata dari dampak pemanasan global yang disebabkan oleh peningkatan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer. Dikutip dari Reuters, aktivitas manusia, seperti pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, dan industrialisasi, telah meningkatkan kadar karbon dioksida (CO) dan gas rumah kaca lainnya, yang menyebabkan peningkatan suhu global. Suhu yang lebih hangat ini mengakibatkan pencairan es di wilayah kutub dan pegunungan tinggi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Laporan UNESCO baru-baru ini mengungkapkan bahwa gletser di seluruh dunia mencair pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya, dengan kehilangan es terbesar tercatat dalam beberapa tahun terakhir. Sejak 1975, sekitar 9.000 gigaton es telah hilang, setara dengan blok es seukuran Jerman dengan ketebalan 25 meter.
Selain itu, fenomena gelombang panas ekstrem juga berkontribusi pada percepatan pencairan gletser. Misalnya, gletser di Pegunungan Alpen mengalami pencairan paling parah dalam catatan saat gelombang panas melanda Eropa beberapa tahun terakhir.
Dikutip dari Antara, jika pencairan gletser yang cepat ini tetap berlangsung akan mengakibatkan kenaikan permukaan laut yang memengaruhi luas daratan. Air yang dilepaskan dari es yang mencair mengalir ke lautan, meningkatkan volume air laut. Hal ini mengancam wilayah pesisir dengan risiko banjir, erosi, dan intrusi air asin ke sumber air tawar. Kota-kota besar seperti Shanghai, London, New York, dan New Orleans berada dalam risiko tinggi terkena dampak ini.
Selain itu, gletser juga memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem di sekitarnya. Pencairan gletser dapat mengganggu habitat spesies yang bergantung pada lingkungan dingin, seperti ikan trout dan spesies alpine lainnya.
Bahkan pencairan ini akan mengubah aliran air dari gletser yang mencair dapat mempengaruhi ekosistem sungai dan danau, yang berdampak pada keanekaragaman hayati. Pasalnya, pencairan gletser yang cepat dapat menyebabkan kekurangan air di musim kemarau ataupun menyebabkan terbentuknya danau glasial yang tidak stabil. Hal ini mengancam ketahanan air dan pangan bagi jutaan orang.
Contohnya, di Peru, pencairan gletser telah meningkatkan volume Danau Palcacocha, menempatkan kota Huaraz dalam risiko banjir yang signifikan. Belum lagi menyebutkan, komunitas yang bergantung pada pariwisata gletser, seperti ski dan pendakian gunung, menghadapi tantangan ekonomi akibat penurunan jumlah wisatawan.
Pilihan Editor: Apa yang Terjadi Jika Gletser Besar Antartika Mencair