Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Dari cina ke wonogiri

Penebaran benih ikan tawes dan karper di waduk wonogiri. danau ini bisa dimanfaatkan sebagai sumber penghasilan. prospek perikanan di sana cerah.(ling)

27 Juni 1981 | 00.00 WIB

Dari cina ke wonogiri
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
BARU November mendatang Waduk Serbaguna Wonogiri di Jawa Tengah akan diresmikan. Sementara lingkungan waduk itu, yang dibangun sejak pertengahan 1976, belum stabil. Ini terutama karena proses pembusukan dan pendangkalan air danau masih berlangsung. Namun usaha memperbaiki keadaannya terus dilakukan. Salah satu cara ialah dengan penebaran benih ikan. Antara lain Fakultas Biologi UGM di Yogyakarta (6 Juni) menebar 100.000 benih ikan tawes (Punctius javanicus) dan 500 benih ikan grasscarp (karper pemakan tumbuhan -- Ctenopharyngodon idella Val.). Tapi kenapa tawes dan karper sengaja dipilih? Ikan karper memakan rumput-rumputan yang mengganggu (gulma, kata Ir. Bram Djokosantoso dari Dinas Perikanan Provinsi DIY. Ikan yang berasal dari daratan Cina itu (lihat box) diharapkannya menunjang gizi masyarakat. "Danau itu akan bisa dimanfaatkan sebagai sumber penghasilan, semacam danau yang bergizi," sambung Anthon Sukahar, dosen ilmu mengenai ikan dari UGM. Benih ikan itu, bantuan Menteri Pertanian, diambil dari Balai Benih Ikan (BBI) Wonocatur (tawes) dan dari BBI Sentral Cangkringan (grasscarp). Kedua BBI itu berlokasi di Sleman (DIY). Tawes termasuk pemakan segala (omnivora), sedangkan karper termasuk pemakan rumput (herbivora). Tapi "antara kedua jenis ikan ini tidak ada konflik ," kata Dra. Tjut Sugandawaty Djohan, dosen ekologi dari UGM. "Waduk Wonogiri punya prospek cerah bagi perikanan," ujar Dra. Harminani S. Djalal Tanjung. Dosen Limnologi (Ilmu Perairan Pedalaman) serta dosen Pencemaran Lingkungan di Fakulus Biologi UGM itu hampir satu bulan sebelumnya bersama Tjut Sugandawaty memimpin sekelompok mahasiswa melakukan praktikum Limnologi di danau Waduk Wonogiri itu. Hasil sementara penelitian yang dilakukan di tiga tempat mengungkapkan nilai Pll air danau itu baik, antara 5,7 dan 7. Juga tidak terlalu keruh kecuali di satu tempat yaitu Keduang. Yang lebih menggembirakan ialah ditemukan 45 genus zooplankton (plangton hewani), dan 50 genus phytoplankton (plangton nabati). Plangton amat penting menunjang kehidupan berbagai jenis ikan. Bahkan anak ikan grasscarp dalam minggu-minggu pertama kehidupannya memakan plangton itu. Tapi konsentrasi ,plangton itu "belum diketahui apakah merata atau tidak," ujar Harminani hati-hati. Soalnya penelitian masih digodok lebih lanjut. "Sampai sekarang ternyata ikan tawes cocok dan bertahan dalam lingkungan waduk yang baru itu," ujar Anthon Sukahar lagi, sementara penebaran jenis grasscarp baru dalam taraf coba-coba. Soalnya ikan grasscarp itu memakan tumbuhan air yang mengapung. Padahal di sana belum banyak tumbuhan semacam itu. "Paling tidak satu bulan kemudian akan kita lihat lagi perkembangannya," sambung Harminani. Penebaran ikan itu tak diragukan lagi akan membantu masyarakat di sekitar danau buatan itu. Lambat laun sebagian petani di sana akan menjadi nelayan. "Para petani di Wonogiri masih mengerjakan tanah kritis karena tak bisa berbuat lain," ujar Ir. Suminto, pimpinan Proyek Bengawan Sala. "Mereka akan tertolong jika waduk ini nanti penuh ikan." Kemelaratan yang menyeluruh didaerah Wonogiri kini mengakibatkan ribuan wanitanya mencari nafkah di Kota Sala, kebanyakan dengan cara melacur. Di kompleks WTS Silir, misalnya, 80% penghuninya berasal dari Kecamatan Ngadirojo, Wonogiri. Juga kompleks WTS di Gunung Pare, Sukoharjo serta beberapa tempat WTS lainnya, kebanyakan penghuninya berasal dari Wonogiri. Dengan Waduk Wonogiri itu, diharapkan ada perubahan total bagi masyarakat di sekitarnya dan di daerah pengaliran Bengawan Sala. "Kadan kita terlalu memeras alam," ujar Prot. Musa Suryowinoto ketika mengucapkan pidato saat menebar benih ikan itu. Dekan Fakultas Biologi UGM itu mengatakan bahwa dulu Bengawan Sala banyak ikannya tapi sekarang banyak yang musnah. "Ini adalah usaha penyembuhan baru. " Bupati Wonogiri juga menyambut baik usaha penebaran benih ikan itu. "Agar terjadi perubahan mental dan masyarakat Wonogiri bisa hidup," kata R. Soediarto kepada TEMPO. "Pada waktunya nanti akan menjadi mata pencaharian dan berangsur-angsur kita ubah menjadi masyarakat nelayan," sambungnya. Bengawan Sala, sungai terpanjang di Jawa (600 km), mempunyai tabiat merusak pada musim hujan, berupa banjir. Tapi bila musim kering, selalu kekurangan air, hingga banyak tanah tidak menghasilkan apa pun. Maka sejak Pelita I pemerintah memprioritaskan pembangunan wilayah Bengawan Sala. Dengan bantuan Jepang, Badan Pelaksana Proyek Bengawan Sala kemudian menyusun rencana induk, dan Waduk Serbaguna Wonogiri itu akhirnya dibangun. Luas genangan di Waduk Wonogiri: 88 kmÿFD. Tinggi bendungannya: 39,9 m. Panjang bendungan: 1.440 m. Dan kapasitas menampung air: 750 juta m3. Untuk pembangunannya, sedikitnya 67.500 jiwa dipindahkan, bahkan ditransmigrasikan hampir 10.150 jiwa, dan 50 desa dilenyapkan. Selain dapat mengendalikan banjir di sebelah hilirnya, terutama sampai Surakarta, Waduk Wonogiri ini juga berguna untuk mengairi daerah irigasi seluas 23.200 ha meliputi empat kabupaten -- Klaten, Sukoharjo, Karanganyar dan Sragen. Ia akan menghasilkan pula tenaga listrik sebesar 12,4 MW. Masih ada lagi, sekeliling waduk sangat menarik untuk dijadikan obyek wisata. Akan ramai pula di sana berbagai kegiatan olahraga, selain memancing dan menjala ikan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus