Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

lingkungan

Demo PETA Minta Prancis Hentikan Impor Kodok dari Indonesia

Aksi ini dilakukan pasca investigasi PETA terhadap tujuh operasi industri daging kodok di Indonesia.

27 Februari 2024 | 14.10 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak lima relawan PETA Asia mengenakan topeng kodok dan mengurung diri serta menggeliat di dalam karung goni di luar Kedutaan Besar Prancis di Jakarta pada Selasa, 27 Februari 2024. People for the Ethical Treatment of Animals (PETA) merupakan organisasi hak asasi binatang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Aksi ini mulai berlangsung sekitar pukul 12.30 WIB dan berakhir pada pukul 13.10 WIB. Mereka mendesak pemerintah Prancis sebagai salah satu importir paha kodok terbesar di dunia untuk melarang impor daging kodok.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Aksi ini dilakukan pasca investigasi PETA terhadap tujuh operasi industri daging kodok di Indonesia mengungkap bagaimana para pekerja menangkap kodok dari alam, menjejalkan mereka ke karung yang mengakibatkan mereka mati lemas, memutilasi, bahkan menguliti mereka ini hidup-hidup.

Dalam aksi ini juga para relawan memasang poster dengan tiga bahasa, yakni Indonesia, Inggris, dan Prancis. Poster itu meminta penghentian perdagangan kodok yang kejam. 

“Fasilitas operasi yang menjijikkan ini adalah neraka bagi hewan sensitif seperti kodok, yang mati menderita di lantai setelah pekerja menguliti mereka yang masih bergerak, dan mencincangnya hingga tinggal potongan-potongan kecil,” ujar Senior Vice President PETA, Jason Baker, pada saat aksi. 

PETA, kata Jason, meminta kepada Pemerintah Prancis untuk berhenti menyokong industri kodok yang kejam, dan mengajak semua orang untuk berpartisipasi dalam mengakhiri kekejaman ini dengan menjadi vegan.

Investigasi PETA terhadap industri daging kodok di Indonesia mengungkap bagaimana kodok hidup dijejalkan dalam karung penuh sesak, terkadang sampai dua hari lamanya. Pekerja tertangkap membanting kodok-kodok hidup ke lantai, berkali-kali membacok kaki dan kepala kodok dengan pisau, dan menguliti kodok yang masih bergerak.

Indonesia adalah eksportir paha kodok terbesar di dunia, dengan jumlah pengiriman jutaan individu setiap tahunnya melalui distributor ke Uni Eropa. Menurut Eurostat, Uni Eropa mengimpor lebih dari 35 ribu ton paha kodok dalam rentang 2010 hingga 2022, atau setara dengan 703 juta sampai 1,7 miliar individu kodok.

"Raksasa ritel Carrefour, yang telah teridentifikasi sebagai salah satu pembeli dari fasilitas yang diinvestigasi oleh PETA, telah menghentikan sementara impor daging Kodok dari Indonesia sebagai tindak lanjut dari hasil investigasi tersebut," kata Jason.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus