Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kota Depok mengungkap rencananya menggaet kerja sama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) meneliti dan mengembangkan budidaya ikan hias jenis Balashark. Jenis ikan asal Kalimantan itu disebut memiliki harga jual yang mampu bersaing di pasar ikan hias internasional.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Penelitian akan dilakukan di Unit Pelaksana Teknis Dinas Balai Benih Ikan Kota Depok," kata Widyati Riyandani, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Kota Depok, Jawa Barat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Widyati menuturkan kalau Kota Depok saat ini mempunyai komoditas unggulan ikan hias Neon Tetra. Diharapkannya, Balashark juga akan mengikuti jejak perkembangan Neon Tetra.
Kepala Balai Benih Ikan Kota Depok, Nur Hidayat, mengatakan penelitian untuk jenis terbaru akan dimulai pada Maret. Untuk awal penelitian, Balashark dikirim langsung dari Kalimantan yang menjadi habitat alaminya.
Dikatakan Nur Hidayat, ikan hias Balashark sangat menarik dan potensial, karena saat ini keberadaannya terancam punah. Pembudidayanya juga masih jarang. "Mudah-mudahan proyek (pengembangan budidaya di Depok) ini bisa berjalan sesuai rencana dan Balashark bisa berkembang biak," katanya.
Keterangan yang dikutip dari laman Kementerian Kelautan dan Perikanan, jenis Balashark memang sangat populer di antara kalangan pecinta ikan hias. Memiliki nama latin Balantiocheilos melanopterus, jenis ikan ini memiliki bentuk badan pipih memanjang, berwarna perak dengan pinggiran hitam pada sirip punggung, sirip ekor, sirip dubur dan sirip perut.
Ikan Hias Bala Shark. shutterstock.com
Letak mulutnya agak ke bawah, bibir bawah berlekuk di bagian belakang yang membentuk kantung yang membuka ke arah belakang. Terdapat 34-35 sisik sepanjang gurat sisi. Bentuk sirip ekornya bercagak.
Balashark memiliki habitat di sungai berarus dan rawa dengan sebaran di wilayah Sumatera dan Kalimantan. Status ikan hias ini, menurut IUCN, adalah rentan dan berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 1 Tahun 2021, dilindungi penuh.
Baca juga:
IUCN Puji Konservasi Owa Hainan di Cina