Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Kebun Binatang Philadelphia mengumumkan empat telur kura-kura Galapagos telah menetas pada 27 Februari 2025 di Amerika Serikat. Bayi-bayi kura-kura tersebut hasil perkawinan dari induk betina bernama Mommy dan induk jantan bernama Abrazzo, yang masing-masing sudah berusia sekitar 100 tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Visi Kebun Binatang Philadelphia adalah bahwa bayi-bayi itu akan menjadi bagian dari populasi kura-kura Galapagos yang berkembang pesat di planet kita yang sehat 100 tahun dari sekarang,” ujar Presiden & Chief Executive Officer Kebun Binatang Philadelphia Jo-Elle Mogerman dalam keterangan tertulis, dikutip pada Jumat, 11 April 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Mogerman menjelaskan, kura-kura yang baru menetas saat ini berada di dalam Reptile and Amphibian House. Berat mereka sekitar 70-80 gram atau setara dengan sebutir telur ayam.
Mereka akan ditampikan ke hadapan publik pada hari Rabu, 23 April, bertepatan dengan peringatan 93 tahun kedatangan ibu mereka di kebun binatang itu. Mommy masuk ke dalam Kebun Binatang Philadelphia pada 1932.
Kura-Kura Galapagos Western Santa Cruz bernama Mommy yang bertelur pada usia 100 tahun di Kebun Binatang Philadelphia, Amerika Serikat. Sumber: Philadelphia Zoo
Menurut manajemen, empat bayi yang telah menetas merupakan bagian dari 16 telur yang dikeluarkan Mommy pada November 2024. Sedangkan saudara-saudara mereka kemungkinan menetas dalam waktu beberapa minggu mendatang.
“Ini adalah tonggak penting dalam sejarah Kebun Binatang Philadelphia, dan kami sangat gembira dapat berbagi berita ini dengan kota, wilayah, dan dunia,” kata Jo-Elle Mogerman.
Pengembangbiakan kura-kura ini merupakan bagian dari program Species Survival Plan (SSP) yang dikelola oleh Association of Zoos and Aquariums (AZA). Kura-kura Galapagos Western Santa Cruz termasuk dalam spesies yang sangat terancam punah oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN). Hewan ini terancam konflik dengan manusia, masuknya spesies invasif, dan hilangnya habitat alami.
Menurut catatan AZA, sebelumnya bayi kura-kura Galapagos juga menetas di Kebun Binatang dan Taman Riverbanks di Carolina Selatan. Kebun binatang lain yang juga mengembangbiakkan spesies ini termasuk di Kebun Binatang San Diego, Kebun Binatang Miami, dan Kebun Binatang Honolulu.
Di Kebun Binatang Philadelphia, terdapat satu Kura-Kura Galapagos selain Mommy dan Abrazzo, yaitu Little Girl. Kemudian ada empat ekor kura-kura muda yang akan tinggal di kebun binatang selama lima tahun.
Wakil Presiden Kesejahteraan dan Konservasi Hewan AZA Rachel Metz menuturkan, AZA secara kelembagaan turut bertanggung jawab untuk rencana kelangsungan hidup spesies kura-kura Galapagos. Sejumlah spesies kura-kura tersebut telah punah, padahal Kepulauan Galapagos memiliki kura-kura spesies yang unik.
“Para penetasan ini tidak hanya melindungi spesies tersebut dari kepunahan, tetapi juga menjadi duta penting untuk menginspirasi agar menyelamatkan satwa liar dan tempat-tempat liar,” tuturnya.