Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Lingkungan

BMKG: Bibit Siklon Tropis 96S Picu Hujan dan Angin Kencang

BMKG memperingatkan adanya bibit siklon tropis yang bisa memicu hujan lebat dan angin kencang di wilayah timur Indonesia.

13 April 2025 | 10.11 WIB

Petugas BMKG tengah memantau perubahan cuaca pada layar di kantor Pusat BMKG, Jakarta, 20 November 2024. TEMPO/Tony Hartawan
Perbesar
Petugas BMKG tengah memantau perubahan cuaca pada layar di kantor Pusat BMKG, Jakarta, 20 November 2024. TEMPO/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan terdapat Bibit Siklon Tropis 96S sejak 9 April 2025. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan bibit siklon tropis tersebut terpantau oleh Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) Jakarta hingga kemarin, kemudian masih menunjukkan peningkatan intensitas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Posisi sistem saat ini berada di sekitar Laut Timor, tepatnya di tenggara Pulau Timor. Bibit ini memiliki kecepatan angin maksimum 35 knot atau sekitar 65 kilometer per jam, dengan tekanan minimum 1000 hektopaskal,” kata Dwikorita dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 12 April 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dwikorita menjelaskan, dalam 24 jam ke depan diperkirakan Bibit Siklon Tropis 96S akan terus menguat ke arah barat daya menuju perairan selatan Pulau Timor mendekati utara Australia. Sekitar 48-72 ke depan, intensitas angin diprediksi terus meningkat dan posisi sistem akan semakin menjauh ke selatan menuju Laut Timor selatan Pulau Sawu.

Bibit siklon tropis ini, kata Dwikorita, kemungkinan akan menjadi siklon tropis dalam waktu 24-48 jam ke depan yang akan berada di wilayah Australia. “Berarti penamaan siklon akan dilakukan oleh otoritas meteorologi Australia,” tuturnya.

Menurut analisis BMKG, keberadaan Bibit Siklon Tropis tersebut berdampak langsung di beberapa wilayah Indonesia Timur pada tanggal 12-13 April 2025. Potensi hujan sedang hingga lebat kemungkinan melanda wilayah Nusa Tenggara Timur, khususnya Pulau Timor, Maluku bagian selatan seperti Kepulauan Sermata dan Leti. Angin kencang juga berpotensi terjadi di wilayah yang sama.

Bibit siklon tropis ini juga bisa menimbulkan gelombang laut dengan ketinggian 1,25 – 2,5 meter atau kategori sedang di Laut Arafuru bagian barat, perairan Kepulauan Leti-Babar, dan perairan Pulau Sawu hingga Kupang–Pulau Rote. Sedangkan gelombang tinggi antara 2,5 – 4 meter atau kategori tinggi kemungkinan terjadi di Samudra Hindia selatan Nusa Tenggara Timur.

Direktur Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani menjelaskan, kondisi atmosfer di wilayah Indonesia dalam sepekan ke depan dipengaruhi oleh sejumlah fenomena cuaca global dan regional. Fenomena yang mempengaruhi di antaranya Madden-Julian Oscilation spasial yang aktif, Gelombang Rossby dan Kelvin, serta dinamika Low Frequency yang intens di wilayah timur dan selatan Indonesia.

Fenomena cuaca tersebut, kata Andri, berpotensi menurunkan hujan lebat di berbagai wilayah. “Kami juga mengamati adanya sirkulasi siklonik di Samudra Hindia barat Sumatra Barat dan perairan barat daya Banten, yang memicu terbentuknya daerah konvergensi dari Bengkulu hingga Lampung dan dari Jawa Timur hingga Jawa Barat,” ujarnya.

BMKG mengimbau masyarakat di wilayah Indonesia timur dan pesisir selatan Nusa Tenggara Timur, untuk waspada terhadap potensi cuaca ekstrem, termasuk hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi.

M. Faiz Zaki

Menjadi wartawan di Tempo sejak 2022. Lulus dari Program Studi Antropologi Universitas Airlangga Surabaya. Biasa meliput isu hukum dan kriminal.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus