Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Banjarnegara - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara, Jawa Tengah, memastikan tidak ada korban jiwa karena erupsi Gunung Dieng di Kawah Sileri. Erupsi yang terjadi pada Kamis malam, 29 April 2021, itu tanpa didahului gejala peningkatan aktivitas gempa vulkanik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Korban jiwa nihil, hanya ada satu motor dan satu mobil terkena lumpur namun pengemudinya selamat dan dalam kondisi baik," kata Kepala Pelaksana BPBD Banjarnegara Aris Sudaryanto melalui Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Andri Sulistyo, Kamis malam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada malam itu juga, Andri menuturkan, BPBD mengimbau warga di sekitar Kawah Sileri di Kecamatan Batur untuk tidak melintas di sekitar lokasi kejadian hingga kondisinya memungkinkan. Rambu-rambu dipasang bersamaan dengan sosialisasi bahwa erupsi yang hanya bersifat freatik atau akibat kontak air di kawah dengan magma.
"Warga kami imbau agar selalu waspada namun jangan panik dan jangan mudah percaya hoax atau berita bohong yang belum jelas kebenarannya," katanya sambil menambahkan BPBD Banjarnegata akan terus menginformasikan perkembangan situasi terkini kepada masyarakat.
Dalam keterangannya, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Andini, mengatakan erupsi itu terjadi mulai pukul 18.25 WIB. Letusan freatik seperti itu disebutnya terakhir kali terjadi di kompleks Gunung Dieng pada 2018 lalu.
Menurut data PVMBG pada erupsi Kamis malam, lontaran material batuan teramati sejauh 200 meter, dan lontaran lumpur sejauh 400 meter, di arah selatan. Sementara di arah timur lontaran material batuan sejauh 200 meter, dan lumpur 300 meter. Di arah barat teramati jejak lontaran material lumpur sejauh 200 meter.
"Tinggi lontaran lumpur tidak teramati karena terjadi malam," kata Andini, dikutip dari keterangan tertulis yang dibagikannya, Kamis malam.
Andini juga memastikan erupsi dari Kawah Sileri tidak mengarah pada kemungkinan erupsi yang lebih besar. Alasannya, erupsi hanya berlangsung singkat, tidak di ikuti oleh kenaikan kegempaan dan perubahan visual yang mengarah ke sana.
Kendati demikian kawah aktif Gunung Dieng itu disebutkannya masih menyimpan potensi bahaya semburan material batuan dan lumpur di sekitar kawah. Potensi erupsi freatik, Andini menambahkan, masih bisa terjadi tanpa didahului oleh peningkatan aktivitas visual ataupun kegempaan. "Potensi ancaman bahaya berupa semburan material batuan dan lumpur di sekitar kawah," kata Andini.