Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dieng adalah sebuah desa wisata yang terletak di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Berada di ketinggian 2.150 meter di atas permukaan laut, daerah ini dikelilingi oleh berbagai destinasi wisata alam yang menakjubkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menentukan waktu yang tepat untuk berkunjung ke Dataran Tinggi Dieng sangat penting untuk kenyamanan saat menikmati objek wisata. Selain itu, faktor lain seperti kondisi lalu lintas, ketersediaan akomodasi yang sesuai, dan tempat makan yang nyaman juga mempengaruhi pengalaman liburan di sana.
Waktu Terbaik Liburan ke Dieng
Musim kemarau di Dieng
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari soulofjakarta.id, musim kemarau di Dieng berlangsung dari bulan Juli hingga September. Pada periode ini, kabut di Dieng tidak terlalu tebal dan hujan jarang turun. Meskipun musim kemarau, suhu di Dieng tetap sejuk dan dingin, berkisar antara 10 hingga 18 derajat Celcius.
Bagi Anda yang kurang tahan dengan hawa dingin tetapi ingin menikmati keindahan alam Dieng, sebaiknya datang saat musim kemarau. Ada banyak aktivitas seru yang bisa dilakukan, dengan yang paling populer adalah menyaksikan matahari terbit dari Bukit Sikunir dan menjelajahi kawah-kawah vulkanik seperti Kawah Sikidang tanpa khawatir cuaca buruk.
Waktu berkunjung saat pendakian
Dieng juga menawarkan akses pendakian ke beberapa gunung yang masih berada di dalam satu kawasan. Biasanya para pendaki melakukan pendakian melalui Dieng pada Juli hingga Agustus. Selama pendakian itulah, kamu akan disuguhkan dengan pemandangan yang luar biasa indah dari lautan awan, sunrise, dan sunset. Jangan lupa abadikan momen indah tersebut pada ponselmu, ya!
Kunjungan ke Dieng Culture Festival (DCF)
Dilansir dari diengtour.co.id, Dieng Culture Festival (DCF) adalah festival kebudayaan yang sangat terkenal di seluruh negeri. Acara yang paling dinantikan adalah penerbangan lampion, dan festival ini biasanya diadakan sekitar awal Agustus.
Festival ini berlangsung di Komplek Candi Arjuna hingga Gangsiran Aswatama, dan Anda bisa ikut serta jika sudah membeli tiket untuk acara selama 3 hari 2 malam.
Acara musik di negeri di atas awan dan penerbangan lampion selalu menjadi daya tarik utama. Terdapat isu mengenai penerbangan lampion, namun perlu diketahui bahwa lampion selalu ada di setiap acara DCF.
Untuk mengamankan lampion yang jatuh di area rawan kebakaran seperti Gunung Prau, Bukit Sikunir, Gunung Pangonan, dan lokasi lainnya, ratusan anggota panitia DCF telah dikerahkan guna mencegah terjadinya kebakaran hutan.
Wisata ke Dieng di hari biasa
Dilansir dari kompasdieng.net, Jika Anda berencana berlibur ke Dieng pada hari biasa, sebaiknya hindari datang saat liburan atau akhir pekan. Pada waktu-waktu tersebut, penginapan biasanya sudah penuh dan transportasi sulit ditemukan. Selain itu, pada hari libur dan akhir pekan, Anda tidak bisa sepenuhnya menikmati keindahan wisata Dieng karena tempat wisata akan ramai pengunjung.
Jika Anda berencana berkunjung pada masa puncak liburan seperti Natal dan Tahun Baru, atau saat liburan Lebaran dan liburan nasional lainnya, pastikan untuk memesan akomodasi hotel dan penginapan di Dieng terlebih dahulu. Pasalnya penginapan yang bagus di sini terbatas. Sementara itu, hotel-hotel terletak di pusat kota Wonosobo atau Banjarnegara.
SUKMA KANTHI NURANI | MASNING S. MUSLICHIN
Pilihan editor: 15 Wisata Paling Hits di Dieng Beserta Harga Tiket Masuk