Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Cianjur - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat menyatakan telah menuntaskan proses evakuasi puluhan buaya muara yang ada di penangkaran sementara di Kampung Gunung Calung, Kelurahan Sayang, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Evakuasi dilakukan setelah peristiwa jebolnya tembok penangkaran karena hujan lebat pada 4 Oktober 2024, yang menyebabkan lima buaya di antaranya sempat kabur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Bidang KSDA Wilayah 1 Bogor, Diah Qurani, mengatakan seluruhnya ada 64 buaya muara yang telah diangkut dari lokasi penangkaran yang pernah didiami 80 buaya tersebut. Sisanya yang sebanyak 16 ekor tak ditemukan, diduga sudah mati dan dimakan buaya lain. Dugaan itu disampaikan setelah air kolam diaku telah dikuras habis dan kolam sudah ditimbun tanah oleh pemiliknya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami pastikan seluruh buaya yang dititipkan di Cianjur sudah seluruhnya dievakuasi," kata Diah, Rabu 23 Oktober 2024.
Diah menerangkan, sebanyak 64 buaya berukuran panjang rata-rata lebih dari lima meter tersebut dipindahkan ke dua lokasi penangkaran BKSDA Sukabumi, Jawa Barat, dan Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Sayangnya, dari 64 itu hanya 47 yang bertahan setibanya di lokasi penangkaran baru masing-masing.
Disebutkannya, sebanyak 17 ekor buaya mati dalam perjalanan dan setelah sampai di penangkaran yang baru karena ukuran buaya yang cukup besar dan lamanya perjalanan. Ditambahkannya, evakuasi terpaksa dilakukan sampai ke Sumatera Selatan karena tidak ada penangkaran yang memadai di Pulau Jawa, dan BKSDA Sumsel mengajukan untuk menampung.
Sebagian besar buaya muara besar eks penghuni penangkaran di Cianjur, yagn merupakan titipan BKSDA sejak 2016, kini berada di Sumatera Selatan. Hanya belasan yang ke Sukabumi.
"Harapan kami buaya yang tersisa dapat berkembang biak dan kembali hidup bebas di penangkaran yang baru. Buaya muara termasuk hewan dilindungi dan habitat-nya di sungai besar di sejumlah wilayah di Indonesia," kata Diah.