Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Boyolali - Hujan deras dengan intensitas tinggi yang sering terjadi di wilayah lereng Gunung Merbabu menyebabkan bencana tanah bergerak dan mengakibatkan sebuah rumah warga di Desa Jlarem Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah, roboh, pada Rabu, 10 Februari 2021.
Baca:
Arkeolog Temukan Prasasti di Lereng Merbabu, dari Masa Majapahit?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rumah milik Slamet (29), warga Dukuh Kempul Rejo, Desa Jlarem, Kecamatan Gladagsari, itu mengalami rusak berat dengan bangunan atap dan tembok roboh, yang terjadi sekitar pukul 06.00 WIB. Namun, kejadian tersebut tidak sampai menyebabkan korban jiwa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Slamet, peristiwa tanah bergerak yang mengakibatkan rumahnya roboh tersebut tidak sampai ada korban jiwa atau luka-luka, karena saat kejadian semua penghuni sedang berada di luar rumah.
Slamet menjelaskan bahwa sebelum kejadian dia tidak melihat adanya tanda-tanda pergerakan tanah di rumah miliknya. Namun, memang wilayah lereng utara Gunung Merbabu sejak beberapa hari ini telah diguyur hujan dengan intensitas tinggi dan tiba-tiba bangunan tembok dan atap roboh.
Atas kejadian tersebut, sejumlah masyarakat setempat dan relawan baik dari PMI yang tergabung dalam Siaga Bencana Berbasis masyarakat (Sibat), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, Tim Siaga Desa (TSD), Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan relawan lainnya datang ke lokasi membantu korban.
Tim gabungan relawan tersebut memberikan bantuan dan bergotong royong pembersihan puing-puing reruntuhan di lokasi kejadian.
Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Boyolali, Bambang Sinungharjo, saat dikonfirmasi membenarkan soal kejadian tanah bergerak yang mengakibatkan satu rumah roboh itu.
Menurut Bambang bencana tersebut diduga akibat adanya pergerakan tanah di wilayah lereng Gunung Merbabu. "Kami setelah mendapat laporan langsung mengirimkan bantuan logistik ke lokasi kejadian," katanya.
Kendati demikian, pihaknya berharap masyarakat semakin waspada dengan ancaman bencana alam yang bisa terjadi kapan pun, terutama masyarakat yang tinggal di daerah lereng untuk lebih meningkatkan kewaspadaan terutama saat kondisi cuaca tengah hujan deras.
"Kami minta masyarakat yang tinggal di kawasan lereng Gunung Merapi dan Gunung Merbabu memang rawan bencana longsor. Kami imbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan," katanya.
ANTARA