Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Berita Tempo Plus

Benarkah Proyek Karet Michelin di Jambi Praktik Greenwashing

Anak usaha Michelin di Jambi mendapatkan obligasi hijau. Ada temuan deforestasi dan intimidasi terhadap masyarakat sekitar konsesi HTI. Greenwashing?

23 Oktober 2022 | 00.00 WIB

Kondisi salah satu area konsesi PT Lestari Asri Jaya, di Desa Pemayungan, Sumay, Tebo, Jambi, 2 Februari 2022/Rizky Alfian
Perbesar
Kondisi salah satu area konsesi PT Lestari Asri Jaya, di Desa Pemayungan, Sumay, Tebo, Jambi, 2 Februari 2022/Rizky Alfian

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ringkasan Berita

  • PT Royal Lestari Utama yang dimiliki produsen ban terbesar di dunia Michelin Group di Jambi dituding melakukan deforestasi.

  • Mighty Earth, lembaga advokasi lingkungan, mendesak obligasi keberlanjutan yang diterima PT Royal Lestari Utama dihapus dari pasar obligasi hijau Climate Bonds Initiative.

  • Ada dugaan perusahaan yang mendapatkan obligasi hijau itu melakukan intimidasi dan kriminalisasi terhadap masyarakat.

MENJADI perusahaan karet alam berkelanjutan terkemuka di dunia adalah visi PT Royal Lestari Utama, induk PT Lestari Asri Jaya di Kabupaten Tebo, Jambi. Perusahaan milik Michelin Group—produsen ban terbesar di dunia asal Prancis—ini menetapkan komitmen ambisius dalam proyek karet alam di Indonesia. Dalam situsnya, perusahaan ini menyatakan berkomitmen terhadap upaya nol deforestasi, mendukung pengembangan masyarakat lokal, dan melindungi habitat satwa liar yang populasinya terancam.

Saat berdiri pada 2015, PT Royal Lestari Utama (RLU) dibentuk secara patungan oleh Michelin Group dan Barito Pacific Group dengan komposisi saham 49 persen : 51 persen. Struktur kepemilikan ini berubah setelah Michelin membeli semua saham Barito pada 21 Juni 2022. PT RLU memiliki dua anak usaha, yaitu PT Lestari Asri Jaya yang area konsesinya berada di Kabupaten Tebo dan PT Multi Kusuma Cemerlang di Kalimantan Timur. 

Untuk mengembangkan karet alam, PT RLU dipromosikan sebagai proyek hijau dan kemudian mendapat obligasi keberlanjutan dari Tropical Landscapes Finance Facility pada 2018. Reportase Tempo mendapati deforestasi dan konflik dengan masyarakat serta suku Anak Dalam di area konsesi PT Lestari Asri Jaya.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Ramond Epu dari Jambi berkontribusi dalam penulisan artikel ini. Liputan ini merupakan kolaborasi Tempo dengan Voxeurop yang didukung oleh Global Initiative and Environmental Reporting Collective. Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Kredit Hijau Karet Michelin"

Abdul Manan

Abdul Manan

Meliput isu-isu internasional. Meraih Penghargaan Karya Jurnalistik 2009 Dewan Pers-UNESCO kategori Kebebasan Pers, lalu Anugerah Swara Sarasvati Award 2010, mengikuti Kassel Summer School 2010 di Jerman dan International Visitor Leadership Program (IVLP) Amerika Serikat 2015. Lulusan jurnalisme dari kampus Stikosa-AWS Surabaya ini menjabat Ketua Umum Aliansi Jurnalis Independen Indonesia 2017-2021.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus