Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Demi mengembalikan ekosistem air setelah tsunami Palu beberapa tahun lalu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan penanaman bibit terumbu karang. Dilansir dari www.bnpb.go.id sekitar 5.000 bibit terumbu karang ditanam di kawasan Teluk Palu, Sulawesi Tengah. Bekerja sama dengan Universitas Tadulako (Untad), BNPB juga mengikutsertakan masyarakat setempat untuk turut terlibat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kegiatan ini merupakan bagian dari pendampingan pemulihan ekosistem terumbu karang dan peningkatan produktivitas sumber daya alam dan lingkungan oleh BNPB dan Untad. Secara langsung, kegiatan ini mendatangkan manfaat bagi manusia. Sebab terumbu karang merupakan tempat keberadaan ikan yang biasa manusia makan. Terumbu karang juga berpotensi menjadi destinasi pariwisata bawah laut. Selain menjadi sumber keanekaragaman hayati, terumbu karang juga dapat menahan abrasi pantai akibat gelombang atau ombak laut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tahun 2020 lalu, 2.400 bibit terumbu karang telah ditanam dan ditambah jumlahnya pada tahun 2021. Hingga sejauh ini, sebanyak 7.400 bibit terumbu karang telah diberikan oleh BNPB untuk memulihkan ekosistem air di Sulawesi Tengah.
Melansir dari darilaut.id kegiatan ini dilakukan di kawasan-kawsan yang terkena dampak gempa bumi, tsunami dan likuefaksi di dua wilayah pantai yakni pantai Mamboro di daerah Kelurahan Mamboro, Kecamatan Mamboro Palu Utara, Kota Palu dan Pantai Salumbone di Desa Labuan Salumbone, Kecamatan Labuan, Kabupaten Donggala.
Direktur Pemulihan dan Peningkatan Sosial Ekonomi dan Sumber Daya Alam BNPB Andi Eviana, mengatakan bahwa kegiatan ini perlu terus dilanjutkan dengan koordinasi pemerintah daerah bersama perangkat daerah teknis untuk mengalokasikan dana, mengawasi dan evaluasi bersama BPBD, Untad dan masyarakat.
“Melalui Pentaheliks bersinergi, diharapkan program pemulihan dan peningkatan rehabilitasi terumbu karang pascabencana gempa bumi, tsunami dan likuifaksi dapat dilakukan secara berkesinambungan sebagai upaya mengembalikan kelestarian terumbu karang itu sendiri serta menahan laju perusakan baik kerusakan ekosistem hayati dan non-hayati,” katanya pada Rabu, 20 Oktober 2021.
Kemudian Ketua Tim Pelaksana Kegiatan Pendampingan Untad Yutdam Mudin menyampaikan bahwa kegiatan ini sudah dimulai sejak 24 Mei hingga 19 November 2021. Transplantasi terumbu karang yang mengikat di 1.100 balok beton telah selesai dikerjakan. Namun dikarenakan bibitnya yang mudah mati, pihaknya terus fokus mengawasi setiap periode pertumbuhan terumbu karang.
PUSPITA AMANDA SARI