Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Setiap 21 Februari Indonesia memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN). Pada peringatan HPSN tahun 2024 ini, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengangkat tema “Atasi Sampah Plastik dengan Cara Produktif”.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 KLHK, Rosa Vivien Ratnawati mengatakan, tema tersebut dilatarbelakangi oleh sampah plastik yang masih terus menjadi persoalan serius, baik secara nasional maupun internasional. “Pencemaran sampah plastik saat ini telah menjadi isu global karena sifatnya yang trans-nasional dan lintas batas,” kata Vivien dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 6 Februari 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
United Nations Environment Programme (UNEP) menyatakan jumlah sampah plastik yang masuk ke ekosistem akuatik dapat meningkat hampir tiga kali lipat pada tahun 2040 apabila tidak ada upaya untuk mencegahnya. Jumlah polusi plastik sekitar 9-14 juta ton pada 2016 dan berpotensi menjadi 23-27 juta ton pada 2040.
Vivien menambahkan, HPSN 2024 merupakan momentum untuk memperkuat posisi pemerintah Indonesia dalam ILBI (international legally binding instrument) soal polusi plastik dan kesiapan dalam melaksanakan komitmen Zero Waste Zero Emission 2050. Peringatan ini juga untuk mendorong pemerintah daerah, produsen dan masyarakat luas untuk mendukung pemenuhan target nasional dalam penurunan emisi gas rumah kaca dari sektor limbah dan sampah.
Peringatan HPSN 2024 diselenggarakan selama Februari hingga Maret 2024 dan disebut sebagai Bulan Peduli Sampah Nasional 2024. Dalam pemilihan umum tahun ini, KLHK meminta seluruh pihak untuk ikut menangani sampah dari bekas alat peraga kampanye, yang itu tertuang dalam Surat Edaran Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 3 tahun 2024 tentang Pengelolaan Sampah yang Timbul dari Penyelenggaraan Pemilihan Umum 2024.
IRSYAN HASYIM