Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

KLH: Vegetasi DAS Bekasi Tinggal 3,35 Persen Ikut Pengaruhi Banjir, Selain Alih Fungsi Lahan di Bogor

Banjir di Bekasi turut didukung oleh alih fungsi lahan di Kabupaten Bogor.

18 Maret 2025 | 18.40 WIB

Banjir merendam kawasan Kayuringin, Bekasi Barat, Jawa Barat, 4 Maret 2025. Tempo/Fardi Bestari
Perbesar
Banjir merendam kawasan Kayuringin, Bekasi Barat, Jawa Barat, 4 Maret 2025. Tempo/Fardi Bestari

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) mengungkap salah satu penyebab banjir di Bekasi karena minimnya wilayah vegetasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Bekasi. Deputi Bidang Tata Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Berkelanjutan KLH Sigit Reliantoro mengatakan, saat ini tersisa 3,35 persen vegetasi dari luas total DAS Bekasi 145.952 hektare.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Ada 56 desa yang terdampak di DAS Bekasi, Cikeas, Cileungsi, 25 Desa yang terdampak DAS Bekasi, Cikarang,” katanya saat konferensi pers di kantornya, Selasa, 18 Maret 2025. Data ini berdasarkan perhitungan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Saat ini, kata Sigit, luas tutupan vegetasi DAS Bekasi pada Segmen I atau hulu tercatat 21,24 persen. Jumlah ini masih jauh dari minimum yang seharusnya tersedia 30 persen dari luas DAS.

Berdasarkan data KLH, bagian vegetasi hutan pada Segmen I tahun 2013 seluas 3.198,72 hektare, lalu meningkat pada 2023 menjadi 4.895,01 hektare. “Polanya memang ada kenaikan vegetasi hutan, itu yang ada reklamasi di daerah dekat pertambangan kapur di Cileungsi,” tutur Sigit.

Lalu bagian yang tidak bervegetasi hutan pada 2013 seluas 18.218,78 hektare, lalu menurun pada 2023 menjadi 15.604,02 hektare. Selanjutnya luas lahan terbangun atau terbuka pada 2013 seluas 6.711,32 hektare, lalu meningkat pada 2023 menjadi 7.629,79 hektare.

“Data-data yang menunjukkan bahwa Bekasi dan Cikarang itu banjir ya barangkali masuk logika, karena yang melindungi hanya 3,35 persen tutupan vegetasi di sana,” ucap Sigit Reliantoro.

Sigit mengatakan banjir di Bekasi turut didukung oleh alih fungsi lahan di Kabupaten Bogor, seperti wilayah Sentul yang menjadi permukiman dan lainnya, sehingga ketika hujan datang bisa dilihat menjadi pola banjir yang dapat diperkirakan.

Berdasarkan pendataan pada peta, Kali Bekasi merupakan pertemuan antara hilir Sungai Cikeas dan Sungai Cileungsi di wilayah Kota Bekasi. Air yang mengalir di DAS Cikeas dan Cileungsi juga berasal dari wilayah sekitar yang terhubung dengan sejumlah anak sungai.

M. Faiz Zaki

Menjadi wartawan di Tempo sejak 2022. Lulus dari Program Studi Antropologi Universitas Airlangga Surabaya. Biasa meliput isu hukum dan kriminal.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus