KETIKA awal April lalu kerusuhan dan perkelahian massal meledak
di Brixton, salah satu wilayah Kota London, semua pihak di
negeri Inggris tercengang. "Kerusuhan rasial," keterangannya
waktu itu. Tapi nyatanya penduduk Brixton, hitam maupun putih,
bahu membahu menghadapi pasukan polisi. Sebagian besar dari
mereka masih remaja. Jadi apa sebabnya?
Jawaban datang dari Profesor Derek Bryce-Smith, ahli kimia
organik dari universitas Reading di Berkshire dan spesialis di
bidang keracunan oleh timah hitam (Pb).
"Keracunan oleh timah hitam sebab sebenarnya kerusuhan di kota
besar," ujar Bryce-Smith seperti dikutip bulan lalu oleh harian
Singapura The Straits Time. iwa, kepribadian dan kecerdasan
anak remaja dirusak oleh kadar tinggi timah hitam di udara, yang
berasal dari buangan gas knalpot mobil. "Timah hitam racun bagi
otak," ujar profesor itu. "Semua organ dlserangnva. terutama
jaringan otak dan sistem sarat pusat."
Bryce-Smith bukan waktu itu saja berkata. Akhir tahun lalu--enam
bulan sebelumnya -- ia sudah "meramalkan" kejadian di Brixton
itu. Ketika itu Dewan Wilayah Brixton minta pendapatnya
sehubungan hasil suatu penelitiany yang mengungkap tingginya
kadar timah hitam pada diri penduduk wilayah Lambeth dan
Brixton. "Saya mengingatkan mereka (Dewan,akan bahaya pecahnya
kerusuhan sosial, dan menjelaskan pengaruh timah hitam dalam
merusak kendali daya pikir dan perilaku," ujar Bryce Smith.
Bryce-Smith yang mengepalai departemen kimia organik di
Universitas Reading, bersama seorang rekannya belum lama
berselang menyusun sebuah laporan tenang bahaya timah hitam
itu.
"Tak bisa dibayangkan suatu ancaman lebih besar terhadap umat
manusia, kecuali barangkali perang nuklir menyeluruh," tulis
Bryce-Smith menutup laporan itu dengan dramatis.
Belasan tahun ia membanding grafik kenaikan jumlah kendaraan
bermotor dengan kenaikan grafik kadar timah hitam di udara.
Bersamaan dengan itu grafik lain juga turut naik Grafik
keganasan dan kejahatan, jumlah remaja dengan problem perilaku,
jumlah yang digolongkan tak mampu menelaah pelajaran normal di
sekolah, atau jumlah anak yang cacat mental--bahkan cacat fisik.
Sistem Saraf Anak
Orang dewasa juga tidak terhindar dari pengaruh kadar tinggi
timah hitam itu. Tapl Bryce-Smith yakin terutama anak-anak
terkena risiko. Keyakinannya itu mendapat dukungan dari Direktur
epidemiologi, Lembaga Nasional Keselamatan Kerja dan Kesehatan
di Cincinnati, Ohio, Amerika Serikat. "Timah hitam bahan yang
cukup ganas," ujar Dr. Philip J. Landrigan. "Terutama bagi anak
kecil, karena sistem saraf mereka masih dalam pengembangan
hingga sangat peka terhadap pengaruh timah hiram."
Menurut Landrigan, logam berat itu kerjanya sangat halus. Tidak
menyebabkan cacat yang nyata, hanya menimbulkan kelainan pada
kemampuan belajar dan perubahan psikologis yang sedang. Itu saja
cukup menyebabkan anak itu kurang mampu bertindak atau
menghadapi berbagai tantangan hidup.
Celakanya memang timah hitam itu sangat sulit dikenali sebagai
sebab berbagai penyakit pada manusia. "Teramat sulit
mendiagnosanya dan bisa terabaikan sebagai penyebab, kecuali
penderita sudah sakit parah," ujar Bryce-Smith. Ia menganjurkan
agar orang selalu mengecek kadar timah hitam dalam tubuhnya. Ini
terutama penting bagi anak atau remaja yang tampak terhinggapi
gejala kelainan yang tak jelas sebabnya, seperti kejang atau
muntah-muntah. Bahkan tampak lesu dan terkebelakang sudah bisa
merupakan indikasi keracunan timah hitam.
Tahun 1979, Dr.Herbert L. Needleman dari Rumah Sakit Anak-anak
di Boston mengadakan penelitian atas 2.335 anak tingkat sekolah
dasar. Ia menemukan semakin tinggi konsentrasi timah hitam dalam
gigi nak itu, (suatu indikator kuat) semakin rendah kemampuan
mereka dalam tes ktcerdasan. Mereka juga yang oleh gurunya di
kelas dinilai paling "bodoh".
Berdasarkan penelitiannya itu Needleman menyimpulkan timah hitam
sudah berbahaya pada kadar yng semula dianggap "aman". Terutama
harena hasil penelitian itu nilai kadar timah hitam dalam 100
c darah diturunkan batasnya dari 40 mikrogram menjadi 30
mikrogram.
Bahaya timah hitam bukan saja bagi anak sekolah, bahkan juga
bagi janin yang masih dalam kandungan ibunya. Janin itu sangat
peka terhadap pengaruh timah hitam, bahkan menurut sejumlah
ahli, terutama kritis pada minggu pertama sebelum bisa
dipastian kehamilan.
Timah hitam adalah jeris logam yang paling lama dikenal manuia
Sejak zaman kuno sifatnya yang beracun sudah diketahui. Meski
begitu logam itu berkembang sebagai bahan yang teramat penting
bagi industri modernù Saat ini produksi dunia mencapai 2,5 juta
ton setahun. Hampir separuh dari jumlah itu dipakai di Amerika
Serikat. Terbanyak untuk membuat plat baterai (accu), disusul
pembuatan tetraethyllead (TEL), senyawa timah hitam yang
dicampurkan ke dalam bensin untuk menaikkan bilangan oktan
(TEMPO 9 Mei). Dan TEL ini melalui buangan gas knalpot merupakan
penyumbang terbesar bagi polusi udara oleh timah hitam, terutama
di kota besar.
Bisa Menembus Kulit
TEL atau Pb (C2H5)4, sangat beracun dan bisa memasuki saluran
darah manusia menembus kulit utuh. TEL itu juga tidak stabil,
dan harus diperlakukan sangat hati-hati.
Ini diceritakan Prof. Bryce-Smith, ketika masih di tahun 1954,
ia membutuhkan TEL itu untuk suatu eksperimen yang tak ada
hubungan dengan masalah polusi. Ia tak menemukan bahan itu di
gudang laboratorium King's College, tempat ia bekerja waktu
itu. Karenanya ia terpaksa menghubungi pabrik langsung. Ia
menduga pabrik itu bakal mengirim contoh bahan TEL itu, tapi
ternyata yang dikirim scorang wakil perusahaan yang bertugas
mengecek persiapan keselamatan laboratorium BryceSmith.
Orang ini menjelaskan TEL itu sangat berbahaya, hingga pabrik
tak bisa segera menyediakannya. "Beberapa tetes saja terkena
kulit, ia akan teresap ke dalam saluran darah, mengakibatkan
kegilaan," jar wakil pabrik itu. Jika TEL itu tumpah, terpaksa
seluruh nanti dibongkar karena daya resapnya melalui beton pun
sangat tinggi. Wakil itu kemudian yakin akan persiapan
keselamatan, dan Bryce Smith memperoleh contohnya. Tapi ia
selalu ingat kejadian itu.
Tak lama setelah itu Bryce-Smith jadi konsultan bagi sebuah
perusahaan Amerika serikat yang antara lain juga membuat TEL
itu. Bahkan Bryce-Smith sempat membantu menyempurnakan proses
produksinya yang tercakup dalam suatu paten atas namanya.
Salah satu tujuan Bryce-mith sekarang ialah agar perusahaan
rninyak berhenti mencampurkan TEL itu ke dalam bensin. "Dongeng
bahwa TEl itu dibutuhkan dalam beDsin sama palsunya seperti
dongeng dulu bahwa timah hitam itu tidak berbahaya," ujarnya
tegas.
Bensin beroktan tinggi tanpa TEL sudah lama tersedia. Bahkan
sejak 1971 perusahaan raksasa seperti Shell dan British
Petroleum mengumumkan kesediaan mereka memasarkan bensin bebas
TEL bila dibutuhkan. Kini di berbagai negeri industri maju jenis
itu berangsur sudah mulai diterapkan pemakaiannya. Tapl agaknya
yang paling menentang usaha itu tentunya industri timah hitam
itu sendiri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini