Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kondisi udara di Kota Padang setiap hari mengalami penurunan kualitas. Hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Kota Padang Andre Algamar dalam keterangan tertulisnya pada Kamis, 14 September 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Andre mengatakan kualitas udara Kota Padang berada di posisi sedang. Hal itu berdasarkan pemantauan Air Quality Monitoring System (AQMS). Lalu Indeks Standard Pencemar Udara (ISPU) pada hari ini berada di angka 80.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sedangkan pada Rabu, 13 September 2023 hanya 60. "Jika terjadi hujan atau angin kencang, besok atau lusa mungkin ISPU bisa mencapai angka 100," kata Andre.
Atas fenomena tersebut, Pemerintah Kota (Pemko) Padang mengimbau masyarakat agar menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan. "Kabut semakin tebal masyarakat diharapkan gunakan masker," kata dia.
Selain itu, Pemkot Padang telah mengeluarkan surat edaran agar masyarakat tidak melakukan aktivitas pembakaran. "Kami sudah sampaikan kepada camat dan menghimbau masyarakat agar tidak melakukan aktivitas pembakaran di luar ruangan," kata Andre.
Berdasarkan pantauan Tempo di IQAir, indeks kualitas udara di Kota Padang pada Kamis, 13 September 2023 berada di angka 102. Lalu konsentrasi PM2.5 sebesar 36 dan PM10 nya adalah 39,2. Atas kondisi tersebut IQAir menyebut udara Kota Padang tidak sehat bagi kelompok sensitif.
Sementara itu, Kepala Stasiun Pemantau Atmosfer Global (GAW) Bukit Koto Tabang Sugeng Nugroho menjelaskan kualitas udara di Sumatera Barat pada Kamis ini terpantau sedikit lebih rendah dibandingkan data pengukuran pada Rabu. Lalu, jika melihat Kota Padang yang mengalami kabut asap cukup tebal, belum bisa dipastikan apakah berhubungan dengan kenaikan kualitas udara.
"Nah ini juga perlu kami perlu konfirmasi, sayangnya alat nya kami tidak ada alat di Kota Padang. Perlu juga dibedakan apakah tebalnya, apakah karena percampuran awan dan kabut asap atau murni karena asap saja," kata Sugeng.
Sugeng juga menjelaskan ada dua daerah di Sumatera Barat yang mempunyai kualitas udara kurang baik, yakni Kabupaten Sijunjung dan Dharmasyara. "Wilayah Sumbar yang berbatasan dengan sumber kabut asap dan wilayah yang sudah lama tidak turun hujan mempunyai kualitas udara yang kurang baik," kata dia.