Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bandung - Prediksi pada Desember ini, sebanyak 67,7 persen wilayah di Jawa Barat diguyur hujan dengan intensitas tinggi dan sangat tinggi. Pada Januari 2025 nanti, prediksi luasannya lebih meningkat lagi menjadi 83,4 persen. Potensi hujan intensitas sangat tinggi terutama di Jawa Barat bagian selatan yang umumnya adalah perbukitan dan memiliki cukup banyak destinasi wisata saat libur Natal dan Tahun Baru yang sudah menjelang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Prediksi sekaligus peringatan dini ini disampaikan Pelaksana tugas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat Anne Hermadianne Adnan. “Ancamannya adalah bencana hidrometeorologi yakni banjir, longsor, angin kencang, dan gelombang tinggi,” katanya di Bandung, Jumat, 20 Desember 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain destinasi wisata di Jawa Barat bagian selatan, Anne juga menyebutkan kalau sebagian akses jalan yang akan dipadati pengguna kendaraan yang menjadikan Jawa Barat sebagai tujuan libur Natal dan Tahun Baru ada yang rawan banjir. Misalnya, sejumlah titik di ruas jalan tol di Bekasi, Karawang, Subang, Majalengka, Indramayu, serta Cirebon. Jalan nasional dan jalan alternatif di wilayah Jawa Barat bagian tengah dan selatan juga ada yang rawan banjir dan longsor.
“Kami sudah memetakan daerah wisata yang rawan bencana di Jawa Barat, titiknya banyak sekali," katanya. Anne menunjuk Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Sukabumi, Majalengka, dan Kuningan karena potensi hujan intensitas sangat tinggi. Sedangkan Sukabumi, Cianjur, Garut, Tasikmalaya, Pangandaran, dan Ciamis ini karena potensi hujan intensitas tinggi. "Ini semua yang harus kita antisipasi," katanya lagi.
Jabatan Fungsional Teknik Jalan dan Jembatan, Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Jawa Barat, Saprudin Sri Susanto, membenarkan potensi ancaman banjir dan longsor di sejumlah akses jalan nasional dan jalan alternatif di Jawa Barat. “Seperit kemarin longsor di dua titik jalan nasional di Sukabumi sempat terputus, tapi sekarang sudah terhubung kembali. Jalan provinsi ada di dua lokasi yang putus juga sudah terhubung,” kata dia Susanto.
Ditambahkan Susanto, pihaknya menyiagakan 49 posko yang tersebar di seluruh daerah di Jawa Barat untuk mengantisipasi potensi bencana pada periode libur Natal dan Tahun Baru. Selain itu Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Jawa Barat juga menyiapkan alat berat di 19 titik yang sebagian besar berada di wilayah selatan Jawa Barat. “Kami juga menyiapkan alat-alat atau bahan material yang sifatnya darurat atau dadakan, misalnya ada jalan yang rusak atau berlubang akan kami tambal hari itu juga,” kata dia.
Kepala Bidang Lalu Lintas Jalan di Dinas Perhubungan Jawa Barat, Agus Pribadi, memperkirakan arus kendaraan pada libur Natal dan Tahun Baru yang mayoritas menuju daerah wisata akan menghindari wilayah selatan setelah bencana banjir dan tanah longsor melanda Sukabumi dan Cianjur. “Jabar selatan sudah terjadi bencana dan potensi kebencanaan ke depan masih sangat tinggi dan mungkin akan lebih tinggi pada akhir tahun," katanya.
Agus mengatakan, pada libur Natal dan Tahun Baru yang sudah menjelang ini diperkirakan ada sebanyak 28,2 juta orang akan mudik. Berdasarkan survei pada November lalu, terbanyak menyatakan akan melaksanakan perjalanan wisata, yakni sebanyak 70,2 persen. "Itu survei dilakukan November sebelum kejadian bencana di Sukabumi. Mungkin bisa berubah,” kata dia.
Hasil survei yang sama menyebut sebagian besar pergerakan pada libur Natal dan Tahun Baru akan menggunakan kendaraan pribadi. “Paling tinggi menggunakan kendaraan pribadi itu 74 persen. Kendaraan umum yang menyatakan itu hanya sedikit hanya 1,72 persen,” kata Agus.