Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Letusan Gunung Lewotobi Hasilkan Aliran Lava Pijar Sejauh 3,9 Kilometer

Erupsi Gunung Lewotobi disertai aliran lava pijar terlihat ke arah timur laut sejauh kurang lebih 3,8 kilometer dan arah barat sejauh 3,9 kilometer.

13 November 2024 | 13.39 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kolom asap yang keluar dari kawah Gunung Lewotobi Laki-laki tampak dari Desa Lewolaga di Titehena, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Selasa, 12 November 2024. ANTARA/Aditya Pradana Putra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Bandung - Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki yang berlangsung sejak Selasa, 12 November 2024, pukul 19.18 WITA, hingga Rabu pagi menciptakan suara gemuruh yang terdengar sampai Kota Maumere dan menghasilkan dua aliran lava pijar yang masing-masing menjangkau jarak 3,8 kilometer dan 3,9 kilometer.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Terlihat erupsi disertai aliran lava pijar ke arah timur laut sejauh kurang lebih 3,8 kilometer dan arah barat sejauh 3,9 kilometer dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. Aliran lava juga terpantau ke arah barat-baratlaut mengarah ke Desa Padang Pasir, Klatanlo, dan Desa Boru,” kata Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Muhammad Wafid, dalam keterangan tertulisnya, Rabu.   

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Suara gemuruh terdengar sangat kuat mulai Selasa pukul 20.00 (WITA) sampai laporan ini dibuat. Suara gemuruh ini juga terdengar hingga Kota Maumere yang jaraknya kurang lebih 60 kilometer,” kata dia.

Wafid mengatakan, pengamatan visual periode 12 November 2024 menunjukkan aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi masih tinggi dengan terpantaunya letusan disertai aliran lava pijar. “Terjadi erupsi menerus pada periode ini disebabkan oleh sistem Gunung Lewotobi yang sekarang ini sudah open system, yang artinya suplai magma langsung dikeluarkan menjadi erupsi. Ini ditandai tidak adanya gempa vulkanik dangkal atau dalam,” kata dia.

Pada Selasa sekitar pukul 16.00 WITA seismogram merekam gempa tremor menerus namun tidak terjadi letusan dan tidak ada material yang dikeluarkan. “Ini mengindikasikan adanya tekanan dalam conduit sehingga menggetarkan tubuh Gunung Lewotobi Laki-laki. Hal ini dapat memicu terjadinya letusan eksplosif yang besar,” kata dia.

Gempa hembusan dan letusan pada periode 12 November 2024 meningkat sehingga asap dari kawah terlihat tebal dan berwarna kelabu. “Gempa tremor menerus terekam pada periode ini menunjukkan adanya pergerakan magma atau aliran lava, yang terdorong ke atas menjadi erupsi,” kata Wafid.

Wafid mengatakan, gempa tektonik lokal dan gempa vulkanik dalam sangat berpengaruh pada besarnya energi erupsi. “Pada periode ini material yang dikeluarkan Gunung Lewotobi Laki-laki lebih dominan aliran lava yang keluar ke arah barat-barat laut dan utara,” kata dia.

Mulai Selasa pukul 23.30 WITA, pemantauan dilakukan secara visual. Sementara rekaman kegempaan dipantau dari stasiun lainnya yang berdekatan dengan Gunung Lewotobi Laki-laki dikarenakan terputusnya jaringan listrik di Pos PGA Lewotobi Laki-laki.  

Badan Geologi masih mempertahankan status aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki dalam status Awas atau Level IV dengan rekomendasi daerah bahaya berada dalam radius 7 kilometer dari pusat erupsi dan 9 kilometer pada arah sektoral barat daya-barat laut.

“Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki dan pengunjung/wisatawan tidak melakukan aktivitas apa pun dalam radius 7 kilometer dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki dan 9 kilometer untuk sektoral barat daya-barat laut,” kata Wafid.

Badan Geologi meminta masyarakat agar mewaspadai potensi banjir lahar hujan saat terjadi hujan dengan intensitas tinggi. “Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi, terutama daerah Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Klatanlo, Duang, Nawakote, dan Boru,” kata Wafid.

Bagi warga yang terdampak hujan abu diminta agar menggunakan masker atau penutup hidung dan mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernapasan.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus