Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Magawa Tikus Pengendus Ranjau di Kamboja Dipensiunkan Tahun Ini

Tikus Magawa dilaporkan telah melambat pergerakannya dan pensiun dianggap sangat pantas untuknya. Satu generasi pengganti sudah datang ke Kamboja.

20 Juni 2021 | 15.34 WIB

Tikus Magawa Dianugerahi Medali Emas Sebagai Pahlawan Selamatkan Nyawa Manusia dari Ranjau Darat di Kamboja  [CNN]
material-symbols:fullscreenPerbesar
Tikus Magawa Dianugerahi Medali Emas Sebagai Pahlawan Selamatkan Nyawa Manusia dari Ranjau Darat di Kamboja [CNN]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Magawa si tikus pengendus ranjau telah dipensiunkan. Tikus Berkantung Gambia (Cricetomys gambianusini) ini berjasa besar karena telah secara langsung menyelamatkan banyak nyawa pria, wanita dan anak-anak di Kamboja. Selama lima tahun (2016-2021) bertugas, Magawa terhitung telah menuntun kepada penjinakan lebih dari 100 ranjau yang terkubur di dalam tanah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Seperti umumnya hewan pengerat, tikus berkantung Gambia atau juga populer esbagai tikus berkantung raksasa dari Afrika ini memiliki penglihatan yang buruk, tapi penciuman yang luar biasa. Para pelatih Magawa di lembaga non profit Belgia, APOPO, lalu mengajarinya mengendus bahan peledak militer. Tikus itu pun beralih menjadi sensor hidup yang mampu mendeteksi ranjau darat, bom dan bahan peledak lainnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Ranjau darat yang ditanam di lapangan mampu memperlambat gerak maju pasukan musuh. Untuk itu, ranjau-ranjau menjadi sangat berguna dalam perang. Masalahnya, ladang ranjau sulit dibersihkan kembali--militer kerap kehilangan jejak atas ranjau yang pernah ditebarnya. Akibatnya warga sipil menjadi korban.

Ladang ranjau telah terbukti sangat mematikan pascaperang di Kamboja. Para ahli meyakini kalau sebanyak 4-6 juta ranjau darat yang masih aktif masih tertinggal di akhir perang sipil di negara itu. Buktinya sangat nyata yakni sepanjang periode 1979 hingga 2020, ranjau dan bahan peledak lain yang terabaikan itu telah membunuh 19.789 warga dan melukai atau membuat cacat 45.102 lainnya.

Magawa sudah menjadi terlatih sebelum dikirim ke Kamboja. Sepanjang lima tahun masa tugas yang kemudian dijalaninya, data APOPO mengatakan, tikus besar ini membantu membersihkan kawasan seluas lebih dari 225 ribu meter persegi dari ranjau.

Secara keseluruhan, Magawa membimbing ke identifikasi posisi 71 ranjau darat dan 38 bahan peledak lainnya yang masih aktif. Pada September 2020 lalu, People's Dispensary for Sick Animals, sebuah organisasi veteriner yang berbasis di Inggris, menganugerahi Magawa medali emas untuk layanan yang telah diberikan.

Tikus ini bukan hanya amat baik dalam pekerjaannya, tapi dia mengerjakannya dengan lebih aman daripada yang bisa dilakukan manusia. Dengan bobot sekitar 1,1 kilogram, Magawa menjadi terlalu ringan untuk bisa memicu plat tekanan pada ranjau antipersonel. Ditempatkan pada sebuah tali kekang, Magawa bisa bergerak mendahului manusia ke wilayah berbahaya tanpa harus cemas dia akan memicu ledakan.

Magawa, seekor tikus kantong Afrika berhasil mendapatkan penghargaan medali emas di Siem Reap, Kamboja, 25 September 2020. Magawa dibesarkan untuk mengendus ranjau darat di LSM Apopo yang berbasis di Tanzania. DSA UK/Handout via REUTERS

Magawa kini dipensiunkan saat memasuki usia tujuh tahun. Rata-rata panjang usia jenis tikus berkantung Gambia adalah 6-8 tahun. Sesaat sebelum pensiun, APOPO melaporkan kalau Magawa telah melambat pergerakannya dan pensiun dianggap sangat pantas untuknya. Sebagai gantinya, satu generasi baru telah disiapkan: Pada Maret, APOPO mengirim 20 tikus baru yang telah lolos pelatihan ke Kamboja.

POPULAR MECHANICS

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus