Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Hasil pengujian baku mutu air di 16 sungai yang ada di Kota Sukabumi, Jawa Barat, yang dilakukan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Sukabumi hanya satu sungai yang lulus uji mutu dengan kualitas sangat baik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Dalam pengujian baku mutu air sungai ini kami mengambil sampel air sungai di 28 titik yang berada di 16 sungai. Pengambilan sampel air ini mulai dari hulu hingga ke hilir," kata Kepala Bidang Pengendalian, Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (P2KL) DLH Kota Sukabumi Us Us B Halian di Sukabumi pada Kamis, 31 Agustus 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurutnya, untuk 15 sungai tersebut masuk dalam tingkat tercemar ringan atau masih di bawah batas maksimal, sehingga air sungai tersebut masih bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk budi daya ikan, namun tidak layak konsumsi.
Adapun penyebab 15 sungai yang mengalir di wilayah Kota Sukabumi tersebut tercemar akibat kurang sadarnya sebagian masyarakat untuk menjaga kebersihan sungai, seperti membuang sampah ke sungai.
Hal itu, kata dia, menyebabkan berkembangnya bakteri dan virus penyakit pada air sungai, salah satunya bakteri Escherichia coli (E Coli) penyebab diare pada manusia.
Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat serta untuk mengendalikan pencemaran sungai, DLH Kota Sukabumi sudah membentuk satuan tugas (satgas) pengendali pencemaran. Tugasnya, menguji kualitas air, membersihkan aliran sungai, serta meningkatkan kesadaran masyarakat agar tidak membuang sampah ke sungai, dan mengawasi dan mengantisipasi industri ada yang membuang limbah ke sungai.
Sungai penunjang kehidupan
"Sungai merupakan salah satu penunjang kehidupan, sehingga keberadaannya harus dijaga, jangan sampai rusak. Karena dengan kualitas air sungai baik, tentunya bisa dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan manusia mulai dari untuk minum, rumah tangga, hingga perekonomian. Namun sebaliknya, jika sungai tidak dijaga maka dampaknya sangat luas seperti berkembangnya penyakit, pemicu terjadinya bencana bahkan keterpurukan ekonomi," katanya.
Us Us mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersinergi menjaga kualitas lingkungan hidup di Kota Sukabumi, minimal tidak membuang sampah sembarangan serta peduli terhadap lingkungan sehingga kualitas air, tanah, dan udara terjaga agar masa depan kesehatan generasi penerus tetap berkualitas.
Pilihan Editor: Pakar: Polusi Udara Dapat Memperpendek Usia Harapan Hidup
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.