Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Mengenal 6 Jenis Edelweiss, Bunga Abadi yang Tumbuh Sepuluh Tahun Sekali

Edelweiss sering disebut sebagai bunga abadi karena memiliki waktu tumbuh yang lama, yaitu sekitar sepuluh tahun. Oleh karena itu, banyak yang menyebut Edelweiss sebagai bunga abadi. Lalu, apa saja jenis-jenis Edelweiss?

26 September 2023 | 15.14 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Edelweiss adalah bunga yang biasanya tumbuh di dataran tinggi. Maka dari itu, biasanya Edelweiss dapat dijumpai di gunung-gunung yang ada di Indonesia. Secara teknis, edelweiss bukan hanya terdiri dari satu kuntum bunga saja. Dilansir dari buku Tumbuhan Langka di Indonesia karya Ruyani, tumbuhan yang dijuluki bunga abadi itu biasanya tumbuh di ketinggiah 2 hingga 3 ribu meter di atas permukaan laut.

Edelweiss memiliki beberapa karakteristik yang bergantung dari daerahnya. Namun, kita dapat mengenali setidaknya enam jenis Edelweiss yang ada di seluruh dunia. Dilansir dari berbagai sumber, berikut adalah 6 jenis bunga edelweiss: 

1. Anaphalis Javanica

Dari keenam jenis edelweiss, jenis ini adalah jenis yang sering dijumpai di banyak gunung di Indonesia. Gunung Bromo, Gunung Merbabu, hingga Gunung Kerinci adalah salah satu alternatif objek jika ingin menjumpai edelweiss jenis ini. Dilansir dari beritaku.id, ciri-ciri jenis ini yaitu memiliki warna putih pada mahkotanya. Selain itu, terdapat pula kepala bunga yang berwarna kuning. 

2. Vaccinium Varingiaufolium

Jenis ini dialam bahasa Sunda disebut sebagai cantigi. Hampir mirip dengan Anaphalis Javanica, jenis ini memiliki habitat tumbuh yang sama, yaitu di dataran tinggi. cantigi biasanya ditemui menjelang puncak gunung. Di Gunung Merbabu, biasanya bunga ini ada di sabana sebelum puncak gunung. Ciri-ciri cantigi agak berbeda dengan edelweiss pada umumnya, cantigi cenderung lebih merah ketimbang putih. 

Di sisi lain, Cantigi adalah bunga yang hebat karena tahan terhadap belerang dan gas-gas beracun yang berasal dari kawah gunung. Selain itu, Cantigi juga tahan terhadap angin kencang dan juga panas terik matahari. 

3. Leontopodium Alpinum

Jenis ketiga dari edelweiss ini tidak dapat ditemui di Indonesia. Jenis ini memang lebih identic dengan negara-negara di Eropa bagian barat, khususnya di sekitaran pegunungan Alpen. Negara seperti Swiss, Jerman, dan Prancis adalah negara yang beruntung bisa menjumpai jenis edelweiss ini. Ciri-ciri jenis ini mirip dengan Anaphalis Javanica. Dari strukturnya, jenis ini berwarna putih pada mahkotanya. Di area mahkotanya, terdapat kepala berwarna kekuningan yang berjumlah antara tiga sampai delapan kepala. 

Edelweiss jenis ini juga melekat pada budaya masayrakat Swiss. Bunga abadi ini tidak hanya sebagai tumbuhan liar saja, tetapi juga menjadi simbol kasih sayang dan cinta. Bahkan, edelweiss menjadi alat politik bagi Swiss. Dalam pengukuhan pangkat untuk jenderal, Swiss menggunakan edelweiss sebagai tanda pangkat. 

4. Turuwara Flower

Jenis ini adalah salah satu jenis yang bisa dibilang hidden gems. Banyak orang yang belum tahu menahu soal jenis ini. Bunga ini jarang diketahui karena habitatnyaberbeda dari kebanyakan edelweiss pada umumnya. Edelweiss jenis ini tumbuh di rawa-rawa khususnya di daerah tropis seperti Amerika Latin dan Asia Tenggara. Jenis ini termasuk jenis yang mudah dibudidayakan.

5. Verbena Officinalis

Edelweiss jenis ini adalah bunga musim panas. Jenis ini akan tumbuh dengan baik kalau mendapat asupan sinar matahari minimal delapan jam sehari. Tak ayal, akan sulit menemukan bunga ini di musim dingin. Dari segi warna, bunga ini lebih dominan ungu dengan daun hijau. Tentu berbeda dengan Edelweiss yang selama ini dikenal. 

6. Leuconeges Grandiceps

Jenis terakhir edelweiss ini dapat dijumpai di Gunung Alphine di Selandia Baru. Jenis ini memiliki ciri-ciri yang mirip dengan Anaphalis Javanica. Sama-sama memiliki corak putih dengan kepala bunga yang kekuningan. Perbedaannya hanya terletak pada kelopak. Pada edelweiss jenis ini, kelopak cenderung lebih bulat sedangkan di Indonesia berbentuk runcing. 

Pilihan Editor: Kebakaran Gunung Gede Pangrango Hanguskan 3 Hektare Lahan, Termasuk Bunga Edelweis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus