Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Mengenal Letak Astronomis Indonesia dan Contoh Pengaruhnya

Apa itu letak astronomis Indonesia? Berikut informasi beserta contoh pengaruhnya bagi negara di Indonesia.

7 Oktober 2024 | 19.57 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kelompok tani Somya Pertiwi melakukan penghormatan kepada bendera Merah Putih saat upacara bendera di tengah sawah di Dusun Wongaya Betan, Desa Mangesta, Tabanan, Bali, Sabtu 17 Agustus 2024. Sebanyak 50 petani di dusun tersebut mengikuti upacara bendera memperingati HUT ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia adalah negara yang terletak di wilayah Asia Tenggara dengan berbagai kebudayaan dan keunikan. Negara ini terdiri dari lebih dari 17.000 pulau dan memiliki garis pantai yang sangat panjang mencapai 54.000 km. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Secara astronomis, posisi Indonesia sangat strategis, karena terletak pada daerah tropis (khatulistiwa) sehingga menguntungkan pada kehidupan penduduk dan kondisi iklim. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lalu, bagaimana letak astronomis Indonesia dan apa saja contoh pengaruhnya? Berikut penjelasannya. 

Letak Astronomis Indonesia 

Menurut Modul Geografi Kelas XI, letak astronomis adalah posisi suatu tempat berdasarkan koordinat garis lintang dan garis bujur. Garis lintang adalah garis imajiner yang melingkari bumi secara horizontal. Sedangkan garis bujur adalah garis imajiner yang melingkari bumi secara vertikal.

Garis lintang dan bujur terbagi menjadi dua jenis. Garis lintang terdiri dari Lintang Utara dan Lintang Selatan, yang dipisahkan oleh garis ekuator (khatulistiwa), sedangkan garis bujur dibagi menjadi Bujur Barat dan Bujur Timur, yang batasnya adalah Greenwich Mean Time.

Indonesia terletak di antara 6°LU (Lintang Utara) - 11°LS (Lintang Selatan) dan 95°BT (Bujur Timur) - 141°BT (Bujur Timur). Batas wilayah Indonesia meliputi:

  1. Batas paling utara di 6°08' LU berada di Pulau Weh, provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
  2. Batas paling selatan di 11° 15' LS adalah Pulau Rote di provinsi Nusa Tenggara Timur.
  3. Batas paling barat di 95° 45' BT terletak di Pulau Benggala, provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
  4. Batas paling timur di 141° 05' BT adalah Sungai Fly di Merauke, provinsi Papua.

Dilihat dari letak astronomis tersebut, pulau-pulau di Indonesia terbagi menjadi dua bagian, yaitu di belahan bumi utara dan selatan, karena dipisahkan oleh garis khatulistiwa. Pulau besar yang dilintasi oleh garis khatulistiwa meliputi Sulawesi, Kalimantan, dan Sumatra. 

Garis khatulistiwa juga melewati beberapa wilayah, seperti Pulau Waigeo di Papua Barat, Pulau Halmahera di Maluku Utara, Sulawesi, Kota Bonjol di Sumatra Barat, Kota Pontianak di Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah serta Kalimantan Timur, juga Kepulauan Batu di Sumatra Utara. Meski begitu, sebagian besar wilayah Indonesia berada di belahan bumi selatan.

Pengaruh Letak Astronomis Indonesia

Mengutip buku Geografi SMA Kelas XI karya Budi Handoyo, letak secara astronomis Indonesia, yang berada di sekitar garis seperti pembagian zona waktu, keanekaragaman flora dan fauna, dan iklim di Indonesia.  Berikut adalah daftar pengaruh letak astronomis Indonesia. 

1. Iklim Tropis dengan Suhu dan Kelembaban Tinggi

Indonesia memiliki iklim tropis karena posisinya di sekitar garis khatulistiwa. Intensitas sinar matahari yang tinggi sepanjang tahun menyebabkan suhu udara yang relatif panas. Selain itu, kelembaban udara tinggi dipengaruhi oleh angin yang membawa uap air dari perairan laut.

2. Penyinaran Matahari Sepanjang Tahun

Letak astronomis Indonesia menyebabkan wilayah ini menerima sinar matahari secara konsisten sepanjang tahun. Dengan durasi penyinaran rata-rata 12 jam per hari, suhu udara di Indonesia relatif stabil dengan rata-rata di atas 18°C.

3. Keberadaan Hutan Hujan Tropis yang Luas

Hutan hujan tropis yang luas di Indonesia, terutama di pulau-pulau besar seperti Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua, menjadi habitat bagi beragam flora dan fauna. 

Hutan ini juga berperan penting dalam menjaga ekosistem global melalui penyediaan oksigen dan penyerap karbon.

4. Pembagian Zona Waktu di Indonesia

Karena letaknya yang membentang dari 95° hingga 141° bujur timur, pemerintah RI mengeluarkan kebijakan melalui Keputusan Presiden Nomor 41 Tahun 1987 yang menetapkan Indonesia  memiliki perbedaan waktu yang dibagi menjadi tiga zona yaitu Waktu Indonesia Barat (WIB, GMT +7), Waktu Indonesia Tengah (WITA, GMT +8), dan Waktu Indonesia Timur (WIT, GMT +9). Zona waktu ini ditetapkan untuk menyesuaikan dengan perbedaan 1 jam setiap 15 derajat bujur.

5. Tersedianya Lahan Pertanian dan Perkebunan yang Luas

Keuntungan letak astronomis Indonesia juga mendukung keberadaan lahan pertanian dan perkebunan yang subur. Lahan ini penting untuk memproduksi berbagai komoditas pangan guna memenuhi kebutuhan penduduk Indonesia yang jumlahnya lebih dari seperempat miliar.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus