Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Mengenal Sesar Lembang Berdekatan Sesar Cileunyi-Tanjungsari Penyebab Gempa Sumedang

Lokasi gempa Sumedang berdekatan dengan Sesar Lembang yang menyebabkan terjadinya gempa poda Ahad lalu, Begini penjelasannya

3 Januari 2024 | 08.10 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kondisi rumah yang rusak pascagempa di Babakan Hurip, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Minggu, 31 Desember 2023. BPBD Kabupaten Sumedang mencatat, sebanyak 53 bangunan di Desa Babakan Hurip mengalami kerusakan serta 200 orang warga mengungsi pascagempa dengan magnitudo 4,8 di Kabupaten Sumedang. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sejak 31 Desember 2023 sampai 1 Januari 2024, telah terjadi gempa bumi berkali-kali di Sumedang. Puncak gempa Sumedang terjadi pada pukul 20.34 WIB 31 Desember 2023 dengan kekuatan 4,8 kedalaman 5 kilometer.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dilansir dari itb.ac.id, menurut keterangan resmi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Badan Geologi (PVMBG), gempa bumi tersebut diperkirakan terjadi karena adanya aktivitas Sesar Cileunyi-Tanjungsari.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hal itu juga diamini oleh Dekan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung (ITB) Irwan Meilano. Menurutnya gempa Sumedang itu dipicu adanya pergerakan sesar aktif.

"Saya setuju dengan apa yang telah disampaikan oleh Badan Geologi. Kemungkinan ada sumber gempa di sana, yakni aktivitas dari Sesar Cileunyi-Tanjungsari. Namun, masih perlu dicari untuk detailnya. Baik parameter sumber gempanya, panjangnya, tingkat aktivitasnya, maksimum magnitudonya, serta lain sebagainya," kata Irwan pada 1 Januari 2024.

Berdasarkan data Badan Geologi, daerah Sumedang secara umum tersusun oleh tanah sedang dan tanah keras, selain itu juga terdapat endapan kuarter berupa batuan rombakan gunung api dan endapan danau.

Di daerah itu terdapat Sesar Cileunyi Tanjungsari. Sesar itu terletak di bagian timur laut cekungan Bandung. Cekungan Bandung, yang diidentifikasi sebagai tempat Sesar Cileunyi-Tanjungsari, adalah wilayah yang rentan terhadap bencana gempa karena terdapat sesar aktif di dalamnya.

Kehadiran Sesar Cileunyi-Tanjungsari juga menjadi fokus perhatian masyarakat, terutama karena serangkaian gempa tanah yang terjadi pada April dan Mei 2010, yang disebut oleh Badan Geologi sebagai dampak dari aktivitas di sepanjang sesar tersebut.

Selain Sesar Cileunyi-Tanjungsari, sesar yang jadi perhatian masyarakat dan para ahli adalah Sesar Lembang.

Mengenal Sesar Lembang

Sesar Lembang memanjang di Bandung bagian utara. Dengan panjang mencapai 29 kilometer, kekuatan gempa pada Sesar Lembang berkisar antara 6,4 hingga 7,0 magnitudo.

Namun, karena terbagi dalam beberapa segmen, kekuatan gempa dapat bervariasi. Irwan Meilano, seorang peneliti dari Kelompok Keahlian Geodesi Institut Teknologi Bandung (ITB), menyatakan dalam diskusi mengenai Sesar Lembang di Badan Geologi pada bulan September 2018 bahwa segmen patahan Lembang dan potensi kekuatan gempa di dalamnya belum mendapatkan penelitian rinci, dan riwayat kejadian gempa di segmen tersebut belum diketahui.

Berdasarkan pemetaan seismotektonik di wilayah Bandung oleh Badan Geologi, Kota Bandung terdiri dari batuan sedimen Tersier yang padat dan keras di bagian bawah, ditutupi oleh batuan sedimen gunung api di bagian utara.

Menurut penelitian oleh Muchamad Wahyudiono dari Pusat Survei Geologi, wilayah selatan Bandung diliputi oleh sedimen atau endapan danau berumur Kuarter yang bersifat lunak dan mudah terurai.

Eko Yulianto, seorang peneliti dari Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI di Bandung, sebelumnya memperkirakan bahwa gempa dari Sesar Lembang pernah terjadi pada 500 ribu tahun yang lalu dan 2.100 tahun yang lalu.

Kejadian gempa Sesar Lembang seperti yang tercatat di Kampung Muril dekat Gunung Burangrang dan Cisarua pada 2011 menyebabkan beberapa hunian warga mengalami kerusakan. Pergerakan Sesar Lembang saat itu menyebabkan gempa dengan magnitudo 3.

ANANDA BINTANG I  ANWAR SISWADI  I  ALIF ILHAM FAJRIADI

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus