Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia merupakan negara yang memiliki tingkat keberagaman tinggi dalam aspek flora dan fauna, memiliki beberapa hewan yang identik dengan negara lain, termasuk Australia. Seperti dilansir dari laman Britannica.com, walabi atau yang oleh masyarakat Papua disebut dengan Saham merupakan hewan endemik Papua yang identik dengan kanguru.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain itu, walabi merupakan satu dari sekitar tiga puluh spesies macropoda atau familia Macropodidae. Kendati demikian, walabi merupakan tanda informal yang biasanya digunakan untuk spesies macropoda yang lebih kecil daripada walabi atau walaroo lainnya yang belum diberi nama lain.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Walabi yang menghuni hutan kecil di kanal disebut juga dengan pademelon atau yang juga termasuk dalam genus Thylogale. Selain itu, walabi yang habitatnya disana juga disebut diberikan nama dorcopsises.
Masih dilansir dari laman Britannica.com, nama walabi muncul dari Suku Aborigin Eora yang merupakan penghuni asli dari daerah Sydney, Australia. Walabi yang masih muda memiliki panggilan yang berbeda, yakni “joey”, seperti halnya dengan banyak hewan marsupilia lainnya.
Marak Diburu
Meskipun demikian, walabi menjadi salah satu hewan yang paling sering diburu oleh masyarakat Papua. Seperti dilansir dari laman Mongabay.co.id, perburuan walabi atau yang disebut dengan saham oleh masyarakat Papua, marak terjadi untuk diperdagangkan.
Padahal, bagi sebagian masyarakat Papua, saham atau walabi dikenal sebagai hewan suci. Seharusnya, saham atau walabi sebagai hewan suci dilindungi, jika terus diburu akan dapat punah.
Selain diburu untuk diperdagangkan, perburuan walabi menurut informasi yang dikutip dari laman Mongabay.com, juga untuk konsumsi pribadi, karena dagingnya merupakan salah satu sumber protein bagi masyarakat Papua. Namun demikian, perburuan walabi sudah menjadi tradisi salah satu suku Papua, yakni suku Marind, yang memburu walabi dengan menggunakan alat tradisional seperti panah dan parang.
Nantinya, kalau sudah diburu nantinya daging walabi akan diperjualbelikan ke pasar untuk ditukar dengan uang. Padahal, seperti dilansir dari laman Indonesia.go.id, walabi atau kanguru endemik Papua merupakan hewan yang termasuk dalam status dilindungi karena spesiesnya yang nyaris punah.
Menurut data yang diambil dari laman Indonesia.go.id, dalam kurun waktu 30 tahun terakhir, populasi kanguru asli Papua tersebut turun sebanyak 80 persen. Dengan kata lain, untuk seluruh spesies kanguru asli Papua, peneliti yang berasal UICN pada 2019, memperkirakan jumlahnya tidak lebih dari 50 ekor.
Pilihan Editor: Mengenal Taman Nasional Lorentz dan Kekayaan Alam Papua