Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah meteor melesat menembus malam di atas negara bagian Vermont, AS, pada hari Minggu, 7 Maret 2021, yang menciptakan pertunjukan cahaya yang spektakuler dan menyebabkan ledakan yang mengguncang Bumi saat membakar atmosfer.
Baca:
Ketua Tim Riset Unpad Tanggapi Vaksin Sinovac Kedaluwarsa Maret 2021
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lintasan ledakan meteor itu saat melewati atmosfer melepaskan energi setara dengan 440 pound (200 kilogram) TNT, menunjukkan bahwa meteor tersebut kemungkinan berdiameter 10 pound (4,5 kg) dan 6 inci (15 sentimeter), menurut NASA Meteor Watch.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Batuan luar angkasa itu menghantam atmosfer dengan kecepatan sekitar 42.000 mph (68.000 kph), menurut NASA. Benda itu muncul di bagian utara negara bagian itu sebagai bola api yang terang pada pukul 17:38. EST, sebelum matahari terbenam.
Stasiun berita lokal WCAX3 melaporkan panggilan telepon dari seluruh negara bagian setelah kejadian tersebut, sementara penduduk Vermont menggambarkan "ledakan keras dan getaran yang menggetarkan tubuh" saat meteor melintas di atas kepala.
"Saya beruntung mendengar dan melihatnya di tepi Sungai Missisquoi di Missisquoi Wildlife Refuge di Swanton, VT, sebelum matahari terbenam," tulis Chris Hrotic, seorang komentator pada posting awal NASA tentang peristiwa itu. "Tidak ada ledakan keras seperti yang dilaporkan oleh orang lain, tetapi suara bergemuruh yang membuat saya melihat ke atas pada saat yang tepat. Sangat cerah dan sangat spektakuler!"
Berdasarkan catatan saksi mata, NASA memperkirakan bahwa bola api pertama kali muncul 52 mil (84 km) di atas Hutan Negara Gunung Mansfield di timur Burlington, kota terbesar di negara bagian itu. Kemudian bergerak maju 33 mil (53 km) timur laut menuju perbatasan Kanada, menghilang 33 mil (53 km) di atas tanah di selatan kota Newport.
Menurut NASA, gelombang kejut tersebut merupakan akibat dari rekahan meteor akibat tekanan atmosfer. Saat potongan seukuran bola bowling dari asteroid induk yang lebih besar bergerak hampir 55 kali kecepatan suara melalui atmosfer, tekanan terbentuk di depannya dan ruang hampa terbentuk di belakangnya. Akhirnya, tekanan dari perbedaan tersebut menyebabkan batu tersebut meledak.
Dalam komentar di posting Facebook awal NASA tentang insiden itu, orang-orang mengklaim telah melihat meteor itu sejauh barat Saratoga, New York, sejauh utara Quebec, dan sejauh timur Watertown, Massachusetts.
Sumber: LIVE SCIENCE