Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Nelayan Temukan Hiu Pari Betina di Perairan Gorontalo, Warga: Munggiyango Pahi

Shark ray atau hiu pari betina ditemukan nelayan di perairan Gorontalo. Warga menyebutnya Munggiyango Pahi, setelah diukur dilepaskan kembali.

29 Maret 2021 | 19.05 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Nelayan menemukan shark ray di perairan Botubarani, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo. Setelah pengukuran panjang dan lebar, ikan itu dilepaskan kembali./ Foto Dok. Darilaut.id

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Shark ray atau hiu pari yang disebut masyarakat Gorontalo dengan Munggiyango Pahi ditemukan nelayan  berada di  perairan Botubarani, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Teluk Tomini. Rabu, 17 Maret 2021 malam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Awal mula nampaknya hiu pari ini saat nelayan tengah memancing ikan di perairan Botubarani. Setelah ditemukan nelayan kemudian membawa spesies dengan nama ilmiah Rhina ancylostoma ini ke pantai guna melakukan identifikasi fisik luar, disertai pengukuran seperti  panjang dan lebar. Pasca kegiatan ini usai, hiu pari tersebut dikembalikan ke laut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dari hasil pengukuran tersebut, hiu pari itu memiliki panjang 112 cm (1,12 meter) dan lebar diukur dari sirip dada 60 cm. dengan berjenis kelamin betina, dikutip dari darilaut.id.

Pada pemeriksaan identifikasi fisik luar, bagian mulut hiu pari benbentuk bulat seperti gitar. Di bagian punggungnya terdapat bagian tonjolan berduri yang tersebar beberapa bagian tubuh hiu pari, seperti di bagian sirip dada, sirip perut,  sirip punggung, dan sirip ekor.

Pada tubuh di bagian atas hingga sebagian kepala sampai ke ekor, spesies ini punya bintik atau toto putih serupa dengan hiu paus (whale shark).  Pada bagian bawah tubuh berwarna putih. dekat mata ada dua tonjolan juga tiga guratan memanjang.

Diketahui sebab penangkapan ikan komersial yang tidak diatur di Asia Tenggara, spesies ini menghadapi sejumlah ancaman, seperti perusakan habitat, tingkat reproduksi yang lambat, polusi, pemutihan karang serta penangkapan secara tidak sengaja di jaring ikan. Hingga 3 Desember 2018 lalu, spesies Rhina ancylostoma masuk kategori Critically endangered (CR) atau sangat terancam punah menurut International Union for Conservation of Nature (IUCN, Uni Internasional untuk Konservasi Alam).

Pada 2019, shark ray atau hiu pari ini digolongkan pada appendiks II CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora), yakni daftar spesies punah yang harus dilestarikan, tetapi mungkin terancam punah bila perdagangan terus berlanjut tanpa adanya pengaturan.

TIKA AYU

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus