Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wilayah Kepulauan Sangihe di Sulawesi Utara diguncang gempa tektonik bermagnitudo 5,6 pada pukul 04.42 WIB tadi, Rabu, 16 April 2025. Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan pusat gempa ini ada di laut, berjarak 277 kilometer di arah Barat Laut Kota Tahuna, Sulawesi Utara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Dari kedalaman 18 kilometer," katanya melalui keterangan tertulis, pasca-kejadian.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Daryono, lindu yang tergolong dangkal itu dipicu subduksi lempeng di zona Palung Cotabato. Palung laut tersebut berada di wilayah timur Filipina. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa itu memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault. “Tidak berpotensi tsunami," ucap dia.
Guncangan gempa ini dirasakan oleh masyarakat di Kepulauan Sangihe dengan skala intensitas II-III MMI, artinya bergetar seakan ada truk berlalu di sekitar rumah. Tim BMKG tak menerima laporan mengenai bangunan rusak. Hingga pukul 05.10 WIB, kata Daryono, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan.
Dia menyarankan masyarakat menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa. Ada juga imbauan untuk memastikan ketahanan hunian masing-masing. “Pastikan tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," tutur Daryono.