Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

lingkungan

Pemerintah Sosialisasikan Rencana Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki

BNPB bersama Pemerintah Daerah Flores Timur melaksanakan sosialisasi rencana relokasi korban terdampak erupsi GunungLewotobi Laki-laki.

18 November 2024 | 07.49 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama dengan Pemerintah Daerah Flores Timur melaksanakan sosialisasi rencana relokasi kepada korban terdampak erupsi Gunungapi Lewotobi Laki-laki pada Ahad, 17 November 2024. Kegiatan ini dipimpin Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB Jarwansyah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jarwansyah berkeliling pos pengungsian untuk menemui para Kepala Desa guna memberikan penjelasan terkait dengan rencana relokasi warga terdampak serta menjaring masukan dari para pemimpin desa terkait pemindahan tempat tinggal serta rekomendasi lokasi permukiman yang baru.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berdasarkan rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), zona aman Gunungapi Lewotobi Laki-laki berada enam kilometer dari puncak.

Dengan analisis itu, terdapat enam desa yang direkomendasikan untuk direlokasi antara lain Desa Klatanlo, Desa Hokeng Jaya, Desa Boru, Desa Nawakote di wilayah Kecamatan Wulanggitang, Desa Nobo di Kecamatan Ile Boleng, dan Desa Dulipali di Kecamatan Ile Bura. Keenam desa ini memiliki jarak dari kawah Lewotobi Laki-laki antara 4-5 kilometer.

Data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kabupaten Flores Timur mencatat total warga enam desa yang akan dipindahkan tempat tinggalnya sebanyak 2.209 Kepala Keluarga (KK).

"Kami mohon kepada Kepala Desa untuk membantu menyebarkan formulir pernyataan kesediaan relokasi ini kepada warga desanya, terutama kepada warganya yang saat ini sedang mengungsi mandiri di luar pos pengungsian," kata Jarwansyah dalam siaran persnya, Senin, 18 November 2024.

Jarwansyah juga menjelaskan kepada warga tentang skema relokasi yang dapat dipilih. Opsi pertama adalah relokasi terpusat di mana lahan dan rumah disiapkan oleh pemerintah. Opsi kedua adalah relokasi mandiri di mana warga dibangunkan rumah oleh pemerintah di lahan miliknya.

Adapun tipe rumah yang akan dibangun merupakan rumah tahan gempa RISHA tipe 36 dengan luas lahan per rumah 90 meter persegi.
 
Selain desa yang direkomendasikan untuk pindah, terdapat desa dengan daftar kerusakan rumah penduduk desa terdampak yang tidak direlokasi. Tiga desa tersebut masing-masing Desa Pululera, Desa Borukedang, dan Desa Boru.

Untuk rumah rusak akibat erupsi Gunungapi Lewotobi Laki-laki, pemerintah juga telah mempersiapkan skema dana stimulan untuk perbaikan rumah rusak Rp 60 juta untuk rumah rusak berat, Rp 30 juta untuk rumah rusak sedang, dan Rp 15 juta untuk rusak ringan.

Jarwansyah menekankan bahwa dana stimulan ini hanya diperuntukkan untuk pembangunan rumah dengan prosedur yang bertahap. "Uang itu hanya boleh untuk membangun rumah, tidak boleh untuk beli motor, mobil, atau yang lainnya", kata ujarnya.

Soal rencana relokasi ini, BNPB bersama dengan pemerintah daerah telah melakukan beberapa kali survei lahan relokasi. Tantangan yang dihadapi dalam mencari lahan adalah soaL kelaikan lokasi serta adanya konflik sosial terkait tanah ulayat warga di wilayah Flores Timur.

Pemilihan lokasi relokasi pun, kata Jarwansyah, mempertimbangkan kemudahan akses warga untuk bisa kembali mengolah aset-aset pertanian atau peternakannya di tempat yang lama.

Sosialisasi relokasi ini merupakan tindak lanjut dari arahan Wakil Presiden Gibran Rakabuming saat meninjau pos pengungsian warga terdampak erupsi Gunungapi Lewotobi Laki-laki pada 14 November 2024 lalu.

 

 

 

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus