Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
EMIL Salim tampak bergegas menuruni elevator di Hotel Sheraton Nusa Dua, Bali, tempat Konferensi Komite Persiapan (Preparatory Committee IV) untuk Pembangunan Berkelanjutan digelar sejak dua pekan lalu. Wajahnya tegang. Hingga Jumat malam pekan lalu, menjelang penutupan konferensi yang dihadiri oleh sekitar 8.000 peserta itu, kesepakatan belum bisa diraih. Sebagai ketua konferensi, tokoh berkaliber dunia yang menjadi wakil PBB ini jadi tumpuan harapan para peserta, terutama dari negara-negara berkembang. Maka, di mana pun mantan Menteri Kependudukan dan Lingkungan Hidup itu berada, ia dikerubuti puluhan delegasi dari berbagai negara yang menanyakan nasib komitmen dalam konferensi ini—sebuah komitmen yang akan berpengaruh pada pola kehidupan mereka di masa mendatang.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo