Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Energi terbarukan adalah sumber energi yang tersedia oleh alam dan bisa dimanfaatkan secara terus-menerus. Istilah energi terbarukan lahir sebagai solusi dari potensi keterbatasan sumber energi tak terbarukan yang banyak digunakan. Selain itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan energi tak terbarukan secara berkepanjangan memiliki dampak negatif.
Menurut itpln.ac.id, dampak negatif yang ditimbulkan dari energi tak terbarukan berasal dari produksi gas-gas berbahaya sisa oksidasi, seperti karbon dioksida, sulfur dioksida, dan nitrogen dioksida. Dampak negatif dari energi tak terbarukan mengganggu keseimbangan hidup, seperti merusak kualitas air, punahnya beberapa jenis makhluk hidup, dan menimbulkan masalah kesehatan pada manusia.
Meskipun pemanfaatan energi terbarukan memiliki beragam manfaat, tetapi tetap ada beberapa kekurangan. Berikut adalah beberapa kekurangan dari pemanfaatan energi terbarukan, yaitu:
1. Tidak Tersedia Sepanjang Waktu
Sumber energi terbarukan berasal dari kekuatan alam yang sangat bergantung pada kondisi cuaca. Akibatnya, ketika berada dalam kondisi cuaca buruk, teknologi energi terbarukan akan kurang berguna. Saat hujan, panel surya tidak dapat menghasilkan listrik. Ketidakpastian ini adalah kelemahan dari pemanfaatan energi terbarukan. Meskipun memiliki jumlah yang berlimpah dari alam, tetapi energi terbarukan tidak tersedia di setiap waktu atau kondisi cuaca.
2. Efisiensi Rendah
Setiap jenis energi membutuhkan teknologi khusus untuk dapat diubah menjadi listrik. Efisiensi perangkat konversi energi sangat penting ketika memprioritaskan sumber energi tersebut. Sayangnya, efisiensi teknologi terbarukan tidak terlalu tinggi dibandingkan dengan perangkat konversi energi tradisional. Salah satu contohnya adalah efisiensi panel surya yang tersedia di pasar sekitar 15 persen dan 20 persen. Di sisi lain, teknologi tradisional yang menggunakan batu bara atau gas alam dapat mencapai tingkat efisiensi masing-masing mencapai 40 persen dan 60 persen.
3. Biaya Awal Tinggi
Dilansir greenmatch.co.uk, biaya awal energi terbarukan relatif tinggi dan tidak terjangkau. Proses pembuatan dan pemasangan perangkat energi terbarukan juga mahal, seperti panel surya. Akibatnya, pemerintah harus menyisihkan anggaran cukup besar untuk membantu teknologi dari energi terbarukan tetap tumbuh dan berkembang melalui hibah panel surya atau cara lain.
4. Situs Energi Terbarukan Membutuhkan Banyak Ruang
Saat memanfaatkan energi dari alam, pemerintah dan masyarakat membutuhkan banyak ruang. Kebutuhan ini menyebabkan banyak masalah untuk situs energi terbarukan. Pemanfaatan energi terbarukan menggunakan lebih banyak lahan daripada pembangkit listrik tradisional.
5. Perangkat Energi Terbarukan Membutuhkan Daur Ulang
Pemanfaatan listrik dari sumber energi terbarukan menghasilkan tingkat polusi yang lebih rendah. Namun, perangkat terbarukan takluk pada beberapa kekhawatiran karena pembuatan dan proses pembuangan mengeluarkan polusi. Misalnya, sel surya akan gagal bekerja baik setelah beberapa waktu sehingga perlu ada proses pembuangan. Namun, teknologi ini dapat menghasilkan racun sehingga perlu ada upaya proses daur ulang.
Pilihan editor: Contoh Energi Terbarukan yang Menyimpan Cadangan Tak Terhingga
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini