Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah sensus kosmis dilakukan terhadap obyek-obyek langit yang telah teridentifikasi dalam jarak jangkauan cahaya Matahari. Hasilnya, terdapat 540 bintang dan planet yang ada sebagai tetangga terdekat tata surya kita di alam semesta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menggunakan basisdata teleskop Gaia dari Badan Antariksa Eropa yang telah memetakan miliaran bintang di Galaksi Bima Sakti, Céline Reylé dari UTINAM Institute, Prancis, dan sejumlah koleganya mengumpulkan seluruh obyek yang ada dalam jarak 10 parsec, atau 33 tahun cahaya, dari Matahari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Survei sebelumnya pernah menghitung jumlah bintang di wilayah yang sama--tapi hanya bintang. Belum pernah ada sensus yang lengkap mencakup pula obyek lain yang telah diketahui selain bintang. Itu artinya termasuk planet-planet dan bintang kerdil coklat (obyek kosmis yang gagal sebagai bintang tapi ukurannya cukup besar untuk memicu fusi nuklir di intinya).
Total, hasil sensus, mengungkap 540 obyek, tak termasuk Matahari serta delapan planet di tata surya. Sebanyak 540 obyek itu terdiri dari 375 bintang, 88 bintang kerdil coklat, dan 77 eksoplanet (planet di luar tata surya). "Daftar ini dibuat selengkap mungkin dari pengetahuan yang ada saat ini," kata Reylé dkk dalam laporan yang dipublikasikan.
Dari bintang-bintang yang disensus, sebanyak 249 adalah bintang kerdil merah seperti Proxima Centauri, tetangga bintang terdekat yang berjarak 4,2 tahun cahaya dari Matahari. Ada pula 21 bintang kerdil putih, inti padat peninggalan beberapa bintang yang sudah mati, 18 bintang tipe-G yang seperti Matahari, dan dua kontelasi bintang berisi, masing-masing, lima bintang.
Sensus mungkin mampu menghitung jumlah bintang dengan cukup akurat, tapi untuk bintang kerdil coklat diperkirakan masih ada belasan yang terlalu samar untuk bisa terhitung. Pun dengan jumlah planet juga diyakini masih sangat kasar.
"Metode kami dalam menemukan mereka sejauh ini sangat terbatas, tapi kebanyakan bintang seharusnya memiliki setidaknya beberapa planet dalam orbitnya."
Tim penelitinya menilai pemetaan obyek langit hingga jarak 10 parsec sangat bermanfaat karena bisa memberikan sebuah patokan untuk rasio jumlah obyek, bintang dan planet, di bagian lain galaksi. "Ini adalah sampel yang sangat berharga untuk observasi lebih jauh," kata Reylé.