Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia dipenuhi oleh beragam spesies satwa endemik yang unik dan menarik. Salah satu hewan endemik yang ada di Indonesia adalah tarsius. Hewan primata ini memiliki perawakan yang unik dibandingkan primata lainnya. Tarsius merupakan primata berukuran kecil dan imut, tetapi memiliki mata yang besar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tarsius merupakan hewan endemik yang berasal dari Sulawesi Tengah. Dilansir dari menlhk.go.id, tarsius kini berada di bawah perlindungan Cagar Alam Morowali, Sulawesi Tengah. Oleh masyarakat setempat, tarsius sering disebut sebagai tangkasi atau monyet kecil. Adapun tarsius kerap disebut sebagai monyet kecil oleh masyarakat setempat karena penampilan dan perilakunya yang secara sekilas memang mirip monyet.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tarsius memiliki ukuran yang sangat kecil sehingga sering disebut sebagai primata terkecil di dunia. Dilansir dari indonesia.go.id, tarsius dewasa hanya berukuran sebesar genggaman tangan orang dewasa. Tarsius jantan dewasa umumnya memiliki lingkar kepala sekitar 85 mm, panjang tubuh tak lebih dari 160 mm, dan panjang ekor antara 135-275 mm atau hampir dua kali lipat panjang badannya.
Ekor panjang tarsius membuat hewan tersebut sering dikira sebagai tikus oleh penduduk sekitar habitatnya. Akibatnya, sebagaimana dilansir dari menlhk.go.id, tarsius sering diburu karena dikira sebagai tikus. Perburuan tarsius membuat hewan endemik Sulawesi tersebut tergolong sebagai hewan langka. Dilansir dari primata.ipb.ac.id, beberapa spesies tarsius kini dikategorikan sebagai spesies vulnerable oleh IUCN Redlist. Bahkan, beberapa jenis tarsius telah dikategorikan sebagai spesies yang critically endangered.
Di Indonesia, tarsius telah dilindungi oleh pemerintah dengan menggunakan PP Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Tumbuhan dan Satwa. Namun, proses perburuan terhadap tarsius masih sering terjadi hingga saat ini. Selain itu, penggundulan hutan untuk pembukaan lahan dan kebakaran hutan membuat habitat tarsius semakin menipis.
BANGKIT ADHI WIGUNA