Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Ternyata Medali Olimpiade Tokyo 2020 Terbuat dari Limbah Elektronik

Medali Olimpiade Tokyo 2020 ternyata memiliki keunikan tersendiri dalam pembuatannya, yakni berbahan dasar limbah elektronik.

3 Agustus 2021 | 17.52 WIB

Image of Tempo
material-symbols:fullscreenPerbesar
Ilustrasi medali emas Olimpiade Tokyo. Reuters

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta – Ajang olahraga internasional Olimpiade Tokyo 2020 yang sudah digelar sejak 23 Juli 2021 ini menyimpan sejumlah keunikan. Salah satunya medali olimpiade yang diberikan kepada atlet yang berhasil memenangkan kompetisi olahraga tersebut. Bahan medali olimpiade ini berbahan dasar limbah elektronik yang di daur ulang. Lalu bagaimana penjelasannya?

Dilansir daricinsider.com, sebanyak 5000 medali emas, perak, dan perunggu untuk atlet pemenang di Olimpiade Tokyo 2020 menggunakan bahan dasar limbah elektronik (e-waste) yang di daur ulang. Beberapa barang elektronik bekas seperti telepon seluler, baterai bekas, komputer, dan barang-barang bekas elektronik lainnya turut digunakan dalam pembuatan medali olimpiade.

Proyek ini bernama Tokyo 2020 Medal Project dan mendapat respon positif dari berbagai kalangan, termasuk warga Jepang sendiri. Dikutip dari bbc.com, hal ini ditandai dengan jumlah pengumpulan limbah elektronik mencapai target yakni 2.700 gr sejak sejak April 2018.

Terdapat keunikan tersendiri atas upaya yang dilakukan oleh panitia Olimpiade Tokyo 2020. Pertama, proyek ini bertujuan untuk memproduksi medali 100 persen dari daur limbah elektronik. Kedua, barang-barang bekas elektronik tersebut berasal dari warga Jepang.

Sebagaimana disampaikan oleh laman compoundchem.com, proyek ini dilatarbelakangi dari sampah barang-barang bekas elektronik ini merupakan sampah domestik dengan jumlah yang membludak di dunia saat ini.

Panitia Olimpiade Tokyo 2020 melihat kondisi ini sebagai sebuah peluang yang dapat dimanfaatkan. Bagi warga Jepang yang memiliki barang bekas elektronik yang sudah tidak digunakan, dapat menyumbangkan ke panitia.

Dikutip dari olympics.com, proyek tersebut dinilai memberikan keuntungan baik bagi warga dan panitia. Keberadaan kesempatan ini mempermudah warga untuk membuang sampah dengan aman.

Selain itu, panitia juga memperoleh pasokan bahan pembuatan medali dalam jumlah banyak. Program ini juga merupakan kontribusi kepedulian terhadap isu limbah elektronik dan mewujudkan masyarakat yang ramah lingkungan dan berkelanjutan .

Penggunaan limbah elektronik bekas sebagai bahan dasar pembuatan medali olimpiade sudah pernah dilakukan sebelumnya. Beberapa ajang olahraga internasional seperti Olimpiade Musim Dingin di Vancouver 2010 dan Olimpiade Rio 2016 turut menggunakan sebagian limbah elektronik sebagai bahan pembuatan medali olimpiade. 

NAOMY A. NUGRAHENI

Baca juga: Semua Medali di Olimpiade Tokyo Hasil Daur Ulang Ponsel dan Laptop Tua

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus