Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Newsletter

Akhir Prahara Wisma Antara

Wisma Antara akhirnya berpindah tangan. BSI membelinya dari PT Anpa International.

19 Oktober 2022 | 12.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

EKONOMI DAN BISNIS
19 Oktober 2022

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Akhir Prahara Wisma Antara

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Wisma Antara akhirnya berpindah tangan. Berpuluh tahun dikuasai swasta, gedung yang berdiri di atas tanah negara itu kini ada di tangan PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI, holding bank syariah pelat merah. BSI membelinya dari PT Anpa International.

Sejatinya pemerintah di era Orde Baru pada dekade 1970-an membangun Wisma Antara untuk tempat bernaung Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara, media milik negara. Saat itu Departemen Penerangan menghibahkan lahan bekas kantor Radio Republik Indonesia di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, yang masih ada dalam kawasan ring satu pusat pemerintahan.

LKBN Antara kemudian mendirikan Anpa International sebagai perusahaan patungan bersama BV Pabema, sebuah perusahaan konstruksi dari Belanda untuk membangun Wisma Antara. Tapi lantaran hanya menyetor lahan, Antara hanya punya 20 persen dan selebihnya dikuasai Pabema.

Waktu berlalu, sepuluh tahun kemudian Pabema melepas sahamnya kepada pihak lain. Bos Grup Mulia, Joko Soegiarto Tjandra, kemudian membeli saham tersebut dan menjadi pemilikk mayoritas Anpa International. Senyampang dengan itu, muncul sengketa lantaran para karyawan LKBN Antara mengendus dugaan lain. 

Wisma Antara seharusnya sepenuhnya menjadi milik LKBN Antara, lantaran sejatinya perjanjian dengan Pabema sifatnya bangun-serah-guna atau built-operation-transfer (BOT). Artinya dalam waktu tertentu, Pabema harus menyerahkan properti ini kepada Antara. Namun dokumen soal perjanjian ini raib.

Kepemilikan Wisma Antara makin kisruh ketika Joko Tjandra terjerat skandal Bank Bali. Sejak itu Wisma Antara berpusar dalam jual beli saham antara taipan. Selamat membaca.

Fery Firmansyah
Redaktur Pelaksana

Asa Menara Kembar di Pusat Jakarta
Untuk apa BSI membeli Wisma Antara?

SINYAL PASAR
Bahaya Cadangan Devisa
Jumlahnya terus merosot. Apa yang akan terjadi?

Nur Haryanto

Nur Haryanto

Pemerhati olahraga, mantan wartawan Tempo

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus