Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Newsletter

Mengapa Gula Langka

Gula rafinasi langka. Kelangkaan gula untuk kebutuhan industri ini membuat produsen makanan dan minuman kekurangan bahan baku.

21 Desember 2022 | 14.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

EKONOMI DAN BISNIS
21 Desember 2022

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mengapa Gula Langka

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gula rafinasi langka. Kelangkaan gula untuk kebutuhan industri ini membuat produsen makanan dan minuman kekurangan bahan baku.

Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia (AGRI) memperkirakan stok gula rafinasi tersisa 30.000 ton hingga akhir Desember, padahal rata-rata kebutuhan industri 250.000-300.000 ton per bulan. Stok bahan baku itu bahkan tak cukup hingga pengujung tahun. Jika pasokan tambahan tak ada, pabrik makanan dan minuman terancam berhenti beroperasi.

Cekaknya pasokan gula industri diduga akibat melesetnya perencanaan. Pemerintah dan pelaku industri tak mengantisipasi ledakan permintaan setelah wabah Covid-19 mereda. Walhasil kuota impor yang diterbitkan sejak tahun lalu tak bisa mengimbanginya. 

Alih-alih segera menerbitkan izin impor baru, pemerintah malah mengaudit produsen gula dan pabrik makanan minuman untuk memverifikasi stok. Akibatnya gula impor telat didatangkan.

Selain gula rafinasi, kelangkaan stok juga terjadi pada bahan pangan lain yang harus diimpor. Mulai kedelai, daging sapi, hingga bawang putih. Kelangkaan stok yang berujung pada mahalnya harga kedelai bahkan kembali memicu protes dan mogok produksi perajin tahu dan tempe, sehingga bahan makanan itu terancam langka. 

Persoalan ini pun terjadi menjelang masa puncak konsumsi, yaitu libur Natal dan tahun baru. Bagaimana pemerintah mengatasinya? Selamat membaca


Fery Firmansyah
Redaktur Utama

 

Seret Impor Naik Banderol 
Pasokan sejumlah bahan pangan yang harus diimpor semakin langka. Bagaimana pemerintah menahan kenaikan harga?

SINYAL PASAR
KUHP dan Investasi
Mengapa KUHP berdampak buruk bagi investasi?

Nur Haryanto

Nur Haryanto

Pemerhati olahraga, mantan wartawan Tempo

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus