Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di toko mebel, telepon selulernya berdering. Wout Brama, 23 tahun, yang sedang asyik berbelanja tempat tidur, langsung menjawabnya. Suara di telepon itu memperkenalkan diri dari tim nasional Belanda. Awalnya Brama tak percaya. Tapi tak lama kemudian sederet kalimat menyembur ke kupingnya, dan setelah itu, gelandang FC Twente itu pun mengaku tak mampu berdiri lagi. "Kakiku gemetar."
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo