Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

18 Pemain Setelah 7 Keliling

Invitasi nasional sepak bola junior 1981 untuk mencari pemain yang dipersiapkan dalam tim junior nasional untuk piala ASEAN 1982 di Bangkok, berhasil mengumpulkan 18 pemain setelah menjajagi 17 club sepakbola.

14 November 1981 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MENCARI 18 pemain sepakbola berbakat di Indonesia yang dihuni oleh 147 juu jiwa ternyata tak mudah. Sigit Soeharto, boss Klub Arseto, yang diserahi tugas mempersiapkan tim junior nasional untuk Piala ASEAN sempat tujuhkeliling dibuatnya. Galasiswa, liga sepakbola pelajar, yang semula diharapkannya menjadi tulang punggung kesebelasan remaja tak memenuhi keinginannya. "Mereka belum matang," kata Ismet Tahir, Wakil Penanggungjawab Proyek PSSI junior. Ismet pesimistis waktu yang tersedia untuk mempersiapkan tim tak akan mampu mengatrol ketrampilan pemain Galasiswa. Turnamen Piala ASEAN diselenggarakan di Bangkok, Juli 1982. Untuk keluar dari kesulitan itu, PSSI menugasi Penanggungjawab Proyek PSSI Junior menyelenggarakan invitasi sepakbola remaja di bawah umur 19 tahun. Tercatat 17 klub yang mendaftarkan diri. Setelah diseleksi yang lolos cuma delapan perkumpulan: Assyabab (Surabaya), Bintang Selatan (Medan), Bina Taruna (Jakarta), Bina Taruna (Samarinda), Hisbul Wathon (Yogyakarta), Yunawati (Bogor), Angkasa (Bandung), dan Beringin Muda (Manado). Invitasi antarklub remaja, diselenggarakan di Yogyakarta, OktobeE untuk pertama kalinya diadakan. Ismet berniat untuk melanjutkannya di masa datang. "Kalau diterima semua pihak, maka akan dilembagakan," kata Ismet. Ia menambahkan invitasi ini akan saling mengisi dengan kompetisi tahunan Piala Suratin--juga untuk remaja. Tentang hasil Invitasi Nasional Sepakbola Junior 1981, menurut Ismet, hasilnya memuaskan. Sigit yang semula cuma berharap menemukan tiga sampai empat pemain saja berhasil mengumpulkan 18 orang. Mutunya pun lebih baik dibanding hasil pembinaan Galasiswa. Dasar pemilihan pemain yang dipersiapkan untuk Piala ASEAN, menurut Ketua Tim Pemandu Bakat Yuswardi, meliputi intelejensia, postur tubuh, dan ketrampilan mengolah bola. Pemain terpilih disyaratkan punya tinggi minimal 170 cm. Kecuali, "bila ia berbakat betul," kata Yuswardi. Di antara pemaun berbakat, tapi tingginya kurang dari persyaratan minimal, tercatat Mohamad Sofi, 17 tahun, dari Klub Assyabab. Ia yang menempati posisi kiri luar terpilih sebagai Pemain Terbaik versi SIWO/PWI Yogyakarta. "Anak itu hebat sekali," kata Yuswardi. Ia menambahkan Sofi kalau dipoles dengan baik lebih hebat dibanding Abdul Kadir, kiri luar PSSI, di tahun 1970-an. Ketrampilan Sofi, menurut Ketua Assyabab Mohamad Barmen, adalah dalam menendang bola. Ia tak membutuhkan ancang-ancang seperti Kadir. Dan, "setiap pertandingan, Sofi selau mencetak gol," kata Barmen. Ia tak menyebutkan jumlah gol yang dicetak Sofi. Yang diingatnya cuma bahwa Sofi belum pernah mendapat kartu kuning --tanda peringatan dari wasit. Sofi, tinggi 169 cm dan berat 56 kg, sekarang duduk di bangku kelas dua SMPP jurusan IPA. Ia menyatakan gembira sekali dirinya terpilih. "Peristiwa ini merupakan tonggak bagi karir saya untuk menjadi pemain nasional," kata Sofi. Yuswardi meramalkan Sofi akan cepat meloncat ke tingkat senior. Apalagi saingannya untuk posisi kiri luar bisa dihitung dengan jari. Tak hanya Sofi yang dipuji dari Invitasi Nasional Sepakbola Junior 1981. Juga Doni Erikson Latuperisa, 18 tahun, kiper Klub Bintang Selatan. Keahliannya adalah memetik bola di udara. Ia mengingatkan banyak orang pada penaga gawang nasional Judo Hadianto dimasa jaya -- di tahun 1972. Menurut Bahrumsyah Nasution, manajer tim Bintang Selatan, sudah banyak orang yang mengincar Doni untuk memperkuat klubnya. Doni, tinggi 176 cm dan berat 67 kg, saat ini duduk di bangku kelas satu STM Dwi Warna. "Cita-cita saya ingin menjadi kiper yang top," kata Doni. Menurut Yuswardi, yang juga merangkap pelatih, semua pemain terpilih masing-masing punya kelebihan sendiri. Ia optimistis bisa membangun kesebelasan yang tangguh dari materi ini. Para pemain hasil panduan dari Invitasi Nasional Sepakbola Junior 1981, menurut Ismet, akan dipelatnaskan di Jakarta mulai pekan depan. Walau Turnamen Piala ASEAN diselenggarakan delapan bulan lagi, tim akan tetap dilatih selama dua tahun. "Mereka disiapkan untuk jadi pemain nasional di masa depan, "kata Ismet.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus