Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Setelah gantung raket, sejumlah mantan atlet bulu tangkis Indonesia memilih terjun ke dunia kepelatihan. Bahkan di antara mereka berhasil membawa pemainnya ke semifinal sejumlah turnamen bergengsi dunia. Nama Flandy Limpele, misalnya, berhasil membawa pelatih ganda putra Malaysia yang mempersembahkan perunggu Olimpiade. Selain itu ada nama Moammar Qadafi, pelatih badminton Kevin Cordon, atlet asal Guatemala, yang berhasil menembus semifinal tunggal putra.
Terlepas dari itu, masih banyak lagi mantan pemain asal Indonesia yang meniti karier kepelatihan di luar negeri. Sebagian dari mereka diminta, bahkan ada pula yang pergi meninggalkan Tanah Air karena tidak lagi menjadi bagian dari Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia atau PBSI.
Berikut 5 mantan pebulu tangkis Indonesia yang menjadi pelatih bulu tangkis di luar negeri.
1. Nova Widianto
Dikutip dari skor.id Nova Widianto merupakan mantan pelatih ganda campuran Pelatnas PP PBSI Cipayung. Sepanjang kariernya, ia tercatat menyabet dua gelar juara dunia ganda campuran pada 2005 dan 2007. Ia juga meraih perak Olimpiade 2008 bersama Liliyana Natsir dan dikenal sebagai ganda campuran terbaik pada masanya.
Nova memutuskan mengundurkan diri dari jabatan kepala pelatih ganda campuran pelatnas bulu tangkis Indonesia. Dilansir dari Antara, Nova memilih meneruskan karier kepelatihannya ke Asosiasi Bulu tangkis Malaysia (BAM) setelah 11 tahun berkarya sebagai pelatih. BAM mengontrak Nova untuk dua musim pada 2023-2024 dengan agenda utama lolos kualifikasi Olimpiade Paris 2024. Pengunduran diri Nova dituangkan lewat surat yang ditandatangani pada 1 Desember 2022, yang selanjutnya diterima pengurus teras PBSI pada 15 Desember 2022.
Pasangan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari dan Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati merupakan anak didik Nova Widianto saat masih di PBSI. Sedangkan di BAM Malaysia Nova mengorbitkan Chen Tang Jie/Toh Ee Wei yang melaju di 16 besar Malaysia Open 2023.
2. Flandy Limpele
Flandy Limpele merupakan pelatih sektor ganda campuran pratama Pelatnas Cipayung. Ia bergabung ke Pelatnas PBSI pada 2022. Ia mengundurkan diri pada 2023. Flandy memutuskan untuk hengkang dan bergabung ke Asosiasi Bulu Tangkis Hong Kong dengan jabatan kepala pelatih sektor ganda.
Pengunduran Flandy dirumorkan akibat tidak mendapat kesempatan untuk menduduki posisi kepala pelatih ganda campuran utama. Tak hanya itu, pranata manajemen di PBSI juga dianggap tak mendukung keinginan Flandy pada atmosfer pekerjaan yang lebih menantang di level atas, termasuk aspek gaji yang juga dinilai tak sesuai.
Flandy Limpele. REUTERS
Selama berkiprah di Hong kong, Flandy Limpele berhasil mendidik Tang Chun Man/Tse Ying Suet hingga menjajal di ajang Australian Open 2023. Tak hanya itu, besutan Flandy Limpele mampu mengamankan satu tempat di babak kedua atau 32 besar Kejuaraan Dunia 2023.
3. Indra Widjaya
Indra Widjaya adalah pelatih kepala sektor tunggal putri PP PBSI. Dilansir dari pbsi.id, ia resmi dikontrak pada 1 Maret 2023 untuk mengisi pos yang ditinggal Rionny Mainaky sebagai pelatih sektor tunggal putri Indonesia.
Sebelumnya, Indra sempat berkiprah sebagai pelatih di bulu tangkis Korea dan Malaysia. Ia pernah menjadi tunggal putra Malaysia, Lee Zii Jia. Pelatih kelahiran Cirebon, 16 Maret 1974 itu juga mengorbitkan mantan peraih medali perunggu tunggal putri Kejuaraan Dunia wanita, Song Ji Hyo. Beberapa nama pebulu tangkis yang menjadi anak didiknya, seperti Son Wan Ho, Lee Dong Keun, Jeon Hyeok Jin, Kisona Selvaduray, Soniia Cheah, dan Goh Jin Wei
4. Ferry
Ferry merupakan salah satu pelatih tunggal putra di PB Djarum Kudus. Dikutip dari pbdjarum.org, ia juga mantan atlet bulu tangkis binaan PB Djarum pada awal 80-an. Perjalanan Ferry menjadi pelatih tunggal PB Djarum dimulai sejak 2008 hingga saat ini. Ia mengawali karirnya sebagai pelatih dengan menjadi asisten pelatih tunggal PB Djarum, Eddy Prayitno.
Sebelum melatih di Indonesia, Ferry sempat menjajal kepelatihan di negeri orang. Tepatnya pada 2001, Ferry melatih di Setia Badminton Academy Malaysia. Kemudian pindah melatih di Trilert Badminton Academy di Thailand.
Setelah merasa cukup, Ferry akhirnya kembali ke Indonesia untuk melatih di PB Djarum. “Memang sudah menjadi ide dari pembina, Koh Fung, saat itu Kevin Sanjaya baru lolos audisi PB Djarum. Ketemulah saya dengan dia dan di situlah saya terapkan hasil dari eksperimen saya selama ini. Saya terapkan kepada Kevin Sanjaya dan kawan-kawannya saat itu,” tutur Ferry.
5. Hendrawan
Hendrawan merupakan mantan pemain Indonesia yang menjadi pelatih ganda Malaysia. Kendati demikian, ia terlebih dulu menjadi pelatih pelatnas bulu tangkis PBSI untuk sektor tunggal putri sejak 2004. Dalam rentang waktu lima tahun, ia berhasil membawa Maria Kristin Yulianti meraih medali perunggu di Olimpiade Beijing 2008.
Pelatih bulu tangkis Malaysia asal Indonesia, Hendrawan, berfoto bersama Lee Chong Wei. (foto: Dok. Hendrawan)
Pada 2009 melatih sektor tunggal putra di Negeri Jiran. Laki-laki kelahiran Malang, 27 Juni, 1972 tersebut ditugaskan menangani dan mengorbitkan Lee Chong Wei. Di tangan Hendrawan, Lee berhasil mengemas 69 gelar dari total 705 kemenangan di sepanjang kariernya. Kini, ia mendidik Lee Zii Jia untuk bisa menjadi pemain top dunia. Hasilnya, atlet yang kini berusia 23 tahun itu kini bisa bercokol di peringkat delapan BWF.
KHUMAR MAHENDRA | RANDY FAUZY | IRSYAN HASYIM | ANTARA | PBSI | PB DJARUM
Pilihan Editor: 4 Fakta Timnas Indonesia Jelang Hadapi Brunei Darussalam di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini