Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

90 Tahun Si Rambut Jabrik Don King: Didukung Muhammad Ali sebagai Promotor Tinju

Hari ini, 20 Agustus, Don King sang promotor tinju berulang tahun ke-90. Muhammad Ali yang mendorongnya menjadi promotor tinju dari jalanan.

20 Agustus 2021 | 14.32 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Don King. lasvegassun.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini, 20 Agustus, Don King sang promotor tinju ternama itu lahir di Cleveland, Ohio, AS. Dilansir dari laman britannica.com, Donald King atau akrab dipanggil Don King, lahir pada 20 Agustus 1931. Sosok yang dikenal dengan gaya rambut tegak itu pertama kali terkenal melalui promosinya pada 1974 “Rumble in the Jungle ”, yaitu pertarungan antara Muhammad Ali dan George Foreman di Kinshasa, Zaire yang sekarang menjadi Republik Demokratik Kongo.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Saat tumbuh di Cleveland, Don King membiayai hidupnya dengan menjadi kurir slip taruhan ilegal. Dalam waktu singkat, ia kemudian menjadi pemeras lokal yang terkenal di Cleveland. Bahkan, ia hanya berkuliah di Case Western Reserve University selama satu tahun demi fokus menjalankan bisnisnya tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Awal mula King memulai bisnis promotor tinju, ketika ia bebas dari penjara pada 1971 karena tuduhan pembunuhan. Di tahun selanjutnya, ia kemudian membujuk Muhammad Ali untuk berkompetisi dalam sebuah pameran amal untuk mengumpulkan uang bagi sebuah rumah sakit Cleveland. Didukung oleh keberhasilan ini, dan dengan dorongan Ali, King menjadi promotor penuh waktu dengan pertarungan Ali-Foreman 1974.

King menggelar tujuh pertarungan bersama Ali, termasuk "Thrilla in Manila" yang legendaris, pertarungan tahun 1975 antara Ali dan Joe Frazier yang ditonton oleh lebih dari satu juta orang di seluruh dunia dan menghasilkan $6 juta bagi Ali. Dia juga mempromosikan pertarungan petinju seperti Sugar Ray Leonard , Leon Spinks , Roberto Durán , Julio César Chávez , Mike Tyson, Evander Holyfield , dan Felix Trinidad. 

Meski begitu, King tidak lepas dari kontroversi yang sepertinya memang dekat dengannya semenjak kecil seperti tuduhan pemerasan dan pembunuhan. Saat menjadi promotor tinju, King juga banyak dikritik tentang strategi bisnis yang mengakibatkan kontrolnya atas banyak petinju top, terutama di divisi kelas berat dimana King menggunakan klausul kontrak yang mengharuskan seorang petinju yang ingin menantang petarung milik King untuk setuju dipromosikan oleh King di masa depan jika dia menang.

Jadi, tidak peduli petinju mana yang menang, King akan mewakili pemenangnya. Mereka yang tidak mau menandatangani kontrak dengan klausul wajib ini merasa sangat sulit untuk mendapatkan pertarungan, terutama pertarungan gelar, dengan petinju yang dipromosikan oleh King.

Bahkan, pada 1999, Biro Investigasi Federal AS menyita ribuan catatan dari kantor King yang berkaitan dengan dugaan pembayaran oleh King kepada presiden Federasi Tinju Internasional untuk tujuan mendapatkan peringkat yang lebih menguntungkan bagi para petinju King.

Hubungan Don King dengan para petinju juga penuh dengan kontroversi. Dengan Muhammad Ali misalnya, King sengaja menyembunyikan hasil tes Kesehatan Muhammad Ali yang menunjukkan gejala parkinson jelang melawan Larry Holmes dalam perebutan juara kelas berat, 2 Oktober 1980 agar pertandingan tetap berlangsung. Akibatnya, Ali mengalami kalah TKO di ronde ke-11 dan semenjak itu kesehatannya terus menurun. Hubungan pasang surut pun dialaminya bersama si leher beton, Mike Tyson.

NAUFAL RIDHWAN ALY

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus